Kupang (ANTARA) - Ketua National Paralympic Commitee (NPC) NTT Victor Haning mengatakan 80 persen dari 27 atlet disabilitas NTT yang akan mengikuti Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua merupakan atlet pemula yang baru bertanding di ajang nasional.
"Melalui Peparnas ini kami ingin mempromosikan talenta atlet-atlet pemula yang masih muda sekaligus sebagai regenerasi atlet paralimpik di NTT," kata Victor saat dihubungi di Kupang, Sabtu, (30/10).
Ia mengatakan meskipun pemula, para atlet tersebut bisa tampil cemerlang dalam Peparnas karena telah melalui berbagai tahapan persiapan.
Para atlet telah melewati masa penjaringan, seleksi, hingga pembinaan dan latihan intensif selama hampir satu tahun terakhir.
"Jadi, target kami selain sukses prestasi, juga sukses regenerasi," ujar Victor.
Ia mengatakan dengan jumlah atlet muda yang lebih mendominasi, pihaknya menargetkan perolehan medali di Peparnas Papua, yaitu tiga emas, dua perak dan dua perunggu.
Menurut dia, target medali itu lebih kecil dari perolehan medali di Peparnas XV Jawa Barat pada 2016, yaitu lima medali emas, tiga perak dan tiga perunggu.
Selain karena kontingen didominasi atlet pemula, kata dia, target tersebut diperkecil karena nomor-nomor olahraga yang menjadi andalan NTT tidak dipertandingkan lagi di Peparnas Papua, seperti lari jarak pendek 100 meter, 200 meter dan tunagrahita.
Meski demikian, para atlet saat ini dalam kondisi siap bertanding dan akan menampilkan yang terbaik, yang mereka miliki.
"Kami percaya bahwa atlet-atlet muda kita ini bisa tampil gemilang dalam Peparnas Papua nanti karena persiapan kita cukup memadai," ungkap Victor.
Ia menambahkan pada Peparnas Papua yang akan digelar November 2021 mendatang, kontingen NTT hanya mengikuti satu cabang olahraga, yaitu atletik yang terdiri dari 49 nomor, sesuai dengan jenis disabilitas masing-masing.
Baca juga: NTT targetkan tiga emas di Peparnas Papua
Baca juga: Pelatih NTB protes terkait pemberian bonus PON Papua
"Melalui Peparnas ini kami ingin mempromosikan talenta atlet-atlet pemula yang masih muda sekaligus sebagai regenerasi atlet paralimpik di NTT," kata Victor saat dihubungi di Kupang, Sabtu, (30/10).
Ia mengatakan meskipun pemula, para atlet tersebut bisa tampil cemerlang dalam Peparnas karena telah melalui berbagai tahapan persiapan.
Para atlet telah melewati masa penjaringan, seleksi, hingga pembinaan dan latihan intensif selama hampir satu tahun terakhir.
"Jadi, target kami selain sukses prestasi, juga sukses regenerasi," ujar Victor.
Ia mengatakan dengan jumlah atlet muda yang lebih mendominasi, pihaknya menargetkan perolehan medali di Peparnas Papua, yaitu tiga emas, dua perak dan dua perunggu.
Menurut dia, target medali itu lebih kecil dari perolehan medali di Peparnas XV Jawa Barat pada 2016, yaitu lima medali emas, tiga perak dan tiga perunggu.
Selain karena kontingen didominasi atlet pemula, kata dia, target tersebut diperkecil karena nomor-nomor olahraga yang menjadi andalan NTT tidak dipertandingkan lagi di Peparnas Papua, seperti lari jarak pendek 100 meter, 200 meter dan tunagrahita.
Meski demikian, para atlet saat ini dalam kondisi siap bertanding dan akan menampilkan yang terbaik, yang mereka miliki.
"Kami percaya bahwa atlet-atlet muda kita ini bisa tampil gemilang dalam Peparnas Papua nanti karena persiapan kita cukup memadai," ungkap Victor.
Ia menambahkan pada Peparnas Papua yang akan digelar November 2021 mendatang, kontingen NTT hanya mengikuti satu cabang olahraga, yaitu atletik yang terdiri dari 49 nomor, sesuai dengan jenis disabilitas masing-masing.
Baca juga: NTT targetkan tiga emas di Peparnas Papua
Baca juga: Pelatih NTB protes terkait pemberian bonus PON Papua