Manggarai Barat, NTT (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat mengapresiasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang mengembangkan alat deteksi tsunami berbasis kabel optik bawah laut (Indonesian cable-based tsunameter/InaCBT) di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
"Pembangunan InaCBT ini akan membantu masyarakat dan pemerintah daerah untuk mengurangi risiko bencana yang bisa ditimbulkan dari tsunami akibat gempa bumi," kata Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Manggarai Barat Fransiskus Sodo di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Jumat, (3/12).
Dalam acara pembukaan sosialisasi teknologi InaCBT untuk masyarakat pesisir Manggarai Barat di Aula Kantor Bupati Manggarai Barat, Edi menjelaskan bahwa telah terjadi perubahan paradigma penanggulangan bencana dari responsif menjadi preventif dan lebih menekankan aspek manajemen risiko bencana.
Oleh karena itu teknologi yang dikembangkan BRIN sebagai sistem peringatan dini dapat meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat yang berada di daerah rawan tsunami sehingga risiko bencana bisa dikurangi.
Disamping upaya mitigasi dan kesiapsiagaan bencana, sistem peringatan dini merupakan prioritas keenam dalam penilaian Indeks Ketahanan Daerah (IKD) yang selanjutnya berpengaruh pada menurunnya Indeks Risiko Bencana Manggarai Barat.
Edi pun mengajak semua pihak untuk memberikan sambutan positif karena sistem itu akan menjadi pedoman bagi masyarakat yang berada di daerah rawan tsunami untuk mengambil tindakan efektif dan efisien dalam rangka penyelamatan diri terhadap ancaman tsunami.
Selain itu sistem tersebut sangat penting bagi keamanan dan keselamatan masyarakat dan para wisatawan yang berkunjung ke destinasi pariwisata super prioritas Labuan Bajo.
Pada kesempatan itu Bupati Edi mengingatkan masyarakat agar menjaga sarana dan prasarana sistem teknologi tersebut agar terhindar dari risiko vandalisme yang dapat mengganggu fungsi alat tersebut dalam mendeteksi risiko tsunami.
Baca juga: Presiden lantik Megawati sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN
Dia pun meminta pihak terkait memberi pelatihan kepada masyarakat atau simulasi agar mereka mampu menerjemahkan informasi yang diberikan sistem peringatan dini dalam bentuk tindakan evakuasi mandiri yang efisien dan efektif bila terjadi tsunami.
Baca juga: Gubernur NTT yakin Kota Kupang-Manggarai Barat capai herd immunity
"Diperlukan komitmen dan kerja sama semua pihak agar bisa mewujudkan masyarakat Manggarai Barat yang tangguh terhadap bencana," tutup Edi.
"Pembangunan InaCBT ini akan membantu masyarakat dan pemerintah daerah untuk mengurangi risiko bencana yang bisa ditimbulkan dari tsunami akibat gempa bumi," kata Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Manggarai Barat Fransiskus Sodo di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Jumat, (3/12).
Dalam acara pembukaan sosialisasi teknologi InaCBT untuk masyarakat pesisir Manggarai Barat di Aula Kantor Bupati Manggarai Barat, Edi menjelaskan bahwa telah terjadi perubahan paradigma penanggulangan bencana dari responsif menjadi preventif dan lebih menekankan aspek manajemen risiko bencana.
Oleh karena itu teknologi yang dikembangkan BRIN sebagai sistem peringatan dini dapat meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat yang berada di daerah rawan tsunami sehingga risiko bencana bisa dikurangi.
Disamping upaya mitigasi dan kesiapsiagaan bencana, sistem peringatan dini merupakan prioritas keenam dalam penilaian Indeks Ketahanan Daerah (IKD) yang selanjutnya berpengaruh pada menurunnya Indeks Risiko Bencana Manggarai Barat.
Edi pun mengajak semua pihak untuk memberikan sambutan positif karena sistem itu akan menjadi pedoman bagi masyarakat yang berada di daerah rawan tsunami untuk mengambil tindakan efektif dan efisien dalam rangka penyelamatan diri terhadap ancaman tsunami.
Selain itu sistem tersebut sangat penting bagi keamanan dan keselamatan masyarakat dan para wisatawan yang berkunjung ke destinasi pariwisata super prioritas Labuan Bajo.
Pada kesempatan itu Bupati Edi mengingatkan masyarakat agar menjaga sarana dan prasarana sistem teknologi tersebut agar terhindar dari risiko vandalisme yang dapat mengganggu fungsi alat tersebut dalam mendeteksi risiko tsunami.
Baca juga: Presiden lantik Megawati sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN
Dia pun meminta pihak terkait memberi pelatihan kepada masyarakat atau simulasi agar mereka mampu menerjemahkan informasi yang diberikan sistem peringatan dini dalam bentuk tindakan evakuasi mandiri yang efisien dan efektif bila terjadi tsunami.
Baca juga: Gubernur NTT yakin Kota Kupang-Manggarai Barat capai herd immunity
"Diperlukan komitmen dan kerja sama semua pihak agar bisa mewujudkan masyarakat Manggarai Barat yang tangguh terhadap bencana," tutup Edi.