Badung (ANTARA) - Galeri Foto Jurnalistik Antara, Redaksi Foto Kantor Berita ANTARA, dan ANTARA Biro Bali menyelenggarakan pameran foto jurnalistik bertajuk "Rwa Bhineda" yang menampilkan sejumlah foto sebagai kilas balik peristiwa di Bali-NTB-NTT selama 2020-2021.
"Jadi kami dari LKBN ANTARA setiap tahun mengadakan kegiatan pameran di berbagai daerah salah satunya di Bali ini. Tujuannya adalah untuk mengenalkan berbagai realitas sosial yang ada di Bali dan untuk kali ini dengan NTT dan NTB," ujar Ketua Dewan Pengawas Perum LKBN Antara Widodo Muktiyo saat pembukaan pameran "Rwa Bhineda" tahun 2021 di Kabupaten Badung, Bali, Kamis (16/12).
Ia mengharapkan pameran tersebut dapat mengajak masyarakat memahami dampak pandemi COVID-19 dan mengambil hikmah di balik pandemi tersebut seperti momentum yang menyentuh rasa kemanusiaan, menyentuh nasionalisme, serta gotong royong.
"Di sinilah foto ini banyak bicara melebihi kata-kata yang ditulis dalam bahasa jurnalistik. Jadi bahasa foto ini melebihi bahasa kata-kata," ungkapnya.
Ia mengatakan 55 foto yang dipamerkan oleh pewarta foto ANTARA di Bali, NTT dan NTB itu, memiliki dimensi luas seperti ada yang mengambil sisi bagaimana perilaku masyarakat yang sebelum pandemi sangat padat kegiatan dan banyak tamu wisatawan, kemudian mengalami situasi pandemi menjadi sepi.
"Ini merefleksikan semangat kita untuk segera menyelesaikan persoalan pandemi COVID-19 ini agar Bali bisa maju lagi seperti semula," katanya.
Pihaknya berharap, foto-foto yang dipamerkan tersebut gaungnya mendunia karena Bali destinasi wisata global.
Salah satu karya pewarta Foto Antara dari NTT Kornelis Kaha berupa foto seorang anak yang berdiri di samping Mobil Senyum Polda NTT saat pelaksanaan Vaksinasi COVID-19. ANTARA FOTO/ I Nyoman Budhiana.
Kurator Pameran "Rwa Bhineda" Ismar Patrizki mengungkapkan pameran itu menjadi salah satu medium distribusi informasi dan pemberitaan, sekaligus retrospeksi mengenai hal-hal yang terjadi, khususnya sepanjang 2021.
Pameran "Rwa Bhineda" sebelumnya diselenggarakan Kantor Berita ANTARA Biro Bali pada 2017, 2018, dan 2019 dengan menyajikan foto-foto jurnalistik karya pewarta foto setempat.
Baca juga: Sebanyak 120 foto PON koleksi ANTARA dipamerkan di Monumen Pers Solo
Namun, pada penyelenggaraan "Rwa Bhineda" tahun 2021, cakupan wilayah pameran foto jurnalistik diperluas, tidak hanya Bali tetapi juga NTB dan NTT.
Sebanyak 55 foto yang dipamerkan di pusat perbelanjaan Seminyak Village, Badung, pada 13 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022 merupakan hasil karya lima pewarta foto, yaitu Ahmad Subaidi (NTB), Naufal Fikri Yusuf (Bali), Kornelis Kaha (NTT), I Nyoman Budhiana (Bali), dan I Nyoman Hendra Wibowo (Bali).
"Pameran ini merupakan salah satu bentuk apresiasi atas kiprah para pewarta foto ANTARA di wilayah Sunda Kecil (Bali, NTB, dan NTT) dan dalam rangka memeriahkan HUT Ke-84 Perum LKBN ANTARA," ungkap Ismar Patrizki.
Ia menjelaskan tajuk "Rwa bhineda", dalam bahasa Bali bermakna dua sisi atau sifat yang berlawanan. Meski bertolak belakang, kedua sisi itu justru menjaga harmoni alam semesta.
"Dua hal yang bertentangan, hitam-putih, gelap-terang, baik-buruk, siang-malam, kiri-kanan, serta laki-laki-perempuan, mewarnai kehidupan, membentuk sebuah keseimbangan mikrokosmos 'bhuwana alit' dan makrokosmos atau 'bhuwana agung'," katanya.
Menurutnya, selama hampir dua tahun terakhir, situasi dunia sedang berada di sisi gelap dari "Rwa Bhineda". Kegelapan itu muncul karena penyebaran pandemi COVID-19. Pulau Dewata juga tak luput dari hantaman virus SARS-CoV-2 itu.
Baca juga: Cara Sekolah Musa beri edukasi tentang sejarah Kota Kupang lewat pameran foto
Perekonomian "Pulau Dewata" terpuruk akibat pandemi COVID-19. Sektor pariwisata yang menjadi mata pencaharian utama sebagian besar masyarakat Bali terdampak dengan sepinya wisatawan saat pandemi melanda dunia.
Hingga pada 14 Oktober 2021, pemerintah memutuskan untuk membuka pariwisata internasional "Pulau Dewata". Secara perlahan, Bali kembali menggeliat meskipun hingga pertengahan Desember 2021 belum ada satu pun penerbangan internasional yang membawa wisatawan mancanegara menuju Bali.
"Suluh yang nyaris padam itu mulai menyala lagi. Sisi terang 'Rwa Bhineda' terlihat di cakrawala 'Pulau Dewata'. Dan suasana gelap-terang 'Pulau Dewata' sepanjang pandemi COVID-19 melanda ini tak luput dari reportase visual yang diberitakan para pewarta foto Kantor Berita ANTARA," ujarnya.
Ia menambahkan foto-foto yang disajikan dalam pameran "Rwa Bhineda" tahun ini dicetak di atas aluminium composite panel sehingga memunculkan kesan metal atau logam di setiap karya.
Menurut Ismar, logam merupakan material alam yang sifatnya keras, kuat, dan solid atau kukuh. Hal itu sebagai perlambang harapan dan doa untuk masyarakat Sunda Kecil, khususnya di "Pulau Dewata", agar tetap kuat dan kukuh dalam menghadapi gelombang pagebluk.
"Semoga 'Rwa Bhineda' dapat lekas kembali seimbang dan selaras sehingga Bali dan wilayah sekitarnya bangkit. Dan di tengah pagebluk ini, pewarta foto Kantor Berita ANTARA juga akan terus memberitakan informasi terkini termasuk mengenai ketiga wilayah yang dahulu disebut Sunda Kecil ini kepada khalayak di Tanah Air bahkan hingga mancanegara," katanya.
"Jadi kami dari LKBN ANTARA setiap tahun mengadakan kegiatan pameran di berbagai daerah salah satunya di Bali ini. Tujuannya adalah untuk mengenalkan berbagai realitas sosial yang ada di Bali dan untuk kali ini dengan NTT dan NTB," ujar Ketua Dewan Pengawas Perum LKBN Antara Widodo Muktiyo saat pembukaan pameran "Rwa Bhineda" tahun 2021 di Kabupaten Badung, Bali, Kamis (16/12).
Ia mengharapkan pameran tersebut dapat mengajak masyarakat memahami dampak pandemi COVID-19 dan mengambil hikmah di balik pandemi tersebut seperti momentum yang menyentuh rasa kemanusiaan, menyentuh nasionalisme, serta gotong royong.
"Di sinilah foto ini banyak bicara melebihi kata-kata yang ditulis dalam bahasa jurnalistik. Jadi bahasa foto ini melebihi bahasa kata-kata," ungkapnya.
Ia mengatakan 55 foto yang dipamerkan oleh pewarta foto ANTARA di Bali, NTT dan NTB itu, memiliki dimensi luas seperti ada yang mengambil sisi bagaimana perilaku masyarakat yang sebelum pandemi sangat padat kegiatan dan banyak tamu wisatawan, kemudian mengalami situasi pandemi menjadi sepi.
"Ini merefleksikan semangat kita untuk segera menyelesaikan persoalan pandemi COVID-19 ini agar Bali bisa maju lagi seperti semula," katanya.
Pihaknya berharap, foto-foto yang dipamerkan tersebut gaungnya mendunia karena Bali destinasi wisata global.
Kurator Pameran "Rwa Bhineda" Ismar Patrizki mengungkapkan pameran itu menjadi salah satu medium distribusi informasi dan pemberitaan, sekaligus retrospeksi mengenai hal-hal yang terjadi, khususnya sepanjang 2021.
Pameran "Rwa Bhineda" sebelumnya diselenggarakan Kantor Berita ANTARA Biro Bali pada 2017, 2018, dan 2019 dengan menyajikan foto-foto jurnalistik karya pewarta foto setempat.
Baca juga: Sebanyak 120 foto PON koleksi ANTARA dipamerkan di Monumen Pers Solo
Namun, pada penyelenggaraan "Rwa Bhineda" tahun 2021, cakupan wilayah pameran foto jurnalistik diperluas, tidak hanya Bali tetapi juga NTB dan NTT.
Sebanyak 55 foto yang dipamerkan di pusat perbelanjaan Seminyak Village, Badung, pada 13 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022 merupakan hasil karya lima pewarta foto, yaitu Ahmad Subaidi (NTB), Naufal Fikri Yusuf (Bali), Kornelis Kaha (NTT), I Nyoman Budhiana (Bali), dan I Nyoman Hendra Wibowo (Bali).
"Pameran ini merupakan salah satu bentuk apresiasi atas kiprah para pewarta foto ANTARA di wilayah Sunda Kecil (Bali, NTB, dan NTT) dan dalam rangka memeriahkan HUT Ke-84 Perum LKBN ANTARA," ungkap Ismar Patrizki.
Ia menjelaskan tajuk "Rwa bhineda", dalam bahasa Bali bermakna dua sisi atau sifat yang berlawanan. Meski bertolak belakang, kedua sisi itu justru menjaga harmoni alam semesta.
"Dua hal yang bertentangan, hitam-putih, gelap-terang, baik-buruk, siang-malam, kiri-kanan, serta laki-laki-perempuan, mewarnai kehidupan, membentuk sebuah keseimbangan mikrokosmos 'bhuwana alit' dan makrokosmos atau 'bhuwana agung'," katanya.
Menurutnya, selama hampir dua tahun terakhir, situasi dunia sedang berada di sisi gelap dari "Rwa Bhineda". Kegelapan itu muncul karena penyebaran pandemi COVID-19. Pulau Dewata juga tak luput dari hantaman virus SARS-CoV-2 itu.
Baca juga: Cara Sekolah Musa beri edukasi tentang sejarah Kota Kupang lewat pameran foto
Perekonomian "Pulau Dewata" terpuruk akibat pandemi COVID-19. Sektor pariwisata yang menjadi mata pencaharian utama sebagian besar masyarakat Bali terdampak dengan sepinya wisatawan saat pandemi melanda dunia.
Hingga pada 14 Oktober 2021, pemerintah memutuskan untuk membuka pariwisata internasional "Pulau Dewata". Secara perlahan, Bali kembali menggeliat meskipun hingga pertengahan Desember 2021 belum ada satu pun penerbangan internasional yang membawa wisatawan mancanegara menuju Bali.
"Suluh yang nyaris padam itu mulai menyala lagi. Sisi terang 'Rwa Bhineda' terlihat di cakrawala 'Pulau Dewata'. Dan suasana gelap-terang 'Pulau Dewata' sepanjang pandemi COVID-19 melanda ini tak luput dari reportase visual yang diberitakan para pewarta foto Kantor Berita ANTARA," ujarnya.
Ia menambahkan foto-foto yang disajikan dalam pameran "Rwa Bhineda" tahun ini dicetak di atas aluminium composite panel sehingga memunculkan kesan metal atau logam di setiap karya.
Menurut Ismar, logam merupakan material alam yang sifatnya keras, kuat, dan solid atau kukuh. Hal itu sebagai perlambang harapan dan doa untuk masyarakat Sunda Kecil, khususnya di "Pulau Dewata", agar tetap kuat dan kukuh dalam menghadapi gelombang pagebluk.
"Semoga 'Rwa Bhineda' dapat lekas kembali seimbang dan selaras sehingga Bali dan wilayah sekitarnya bangkit. Dan di tengah pagebluk ini, pewarta foto Kantor Berita ANTARA juga akan terus memberitakan informasi terkini termasuk mengenai ketiga wilayah yang dahulu disebut Sunda Kecil ini kepada khalayak di Tanah Air bahkan hingga mancanegara," katanya.