Kupang (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat sebanyak 1.899 kepala keluarga (KK) di NTT mendapat manfaat program sambungan listrik gratis yang disalurkan pada periode Januari hingga pertengahan Desember 2021.
"Sambungan listrik gratis ini untuk membantu keluarga prasejahtera yang disalurkan melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) PLN," kata General Manager PLN UIW NTT Agustinus Jatmiko dalam keterangan yang diterima di Kupang, Sabtu, (18/12).
Ia menjelaskan bantuan penyambungan listrik yang disalurkan bagi 1.899 KK di NTT itu setara dengan nilai Rp1,7 miliar.
Kehadiran program ini, kata dia, merupakan bentuk dukungan PLN terhadap upaya pemerintah dalam meningkatkan rasio elektrifikasi nasional guna mewujudkan energi berkeadilan.
Ia mengatakan NTT menjadi salah satu target program bantuan ini karena memiliki rasio elektrifikasi yang rendah atau 88,96 persen per November 2021 dibandingkan dengan provinsi lain di Tanah Air.
"Memang untuk mencapai 100 persen rasio elektrifikasi di NTT bukan hal yang mudah, salah satu tantangan berupa letak geografis yang sulit dijangkau dan sebaran tempat tinggal masyarakat yang berjauhan," katanya.
Baca juga: PLN meraih penghargaan Kemendikbudristek atas program vokasi
Jatmiko berharap dengan adanya program bantuan biaya sambung listrik ini, penerima manfaat di NTT bisa lebih menghemat pengeluaran dan lebih maksimal dalam melakukan aktivitas terutama usaha ekonomi produktif.
Baca juga: Dukung pariwisata hijau PLN terangi objek wisata dengan energi bersih
"PLN melakukan berbagai cara agar masyarakat bisa merasakan listrik. Capaian ini harapannya bisa membantu masyarakat untuk bisa melakukan aktivitas ekonomi dan bagi anak-anak bisa belajar dengan baik," katanya.
"Sambungan listrik gratis ini untuk membantu keluarga prasejahtera yang disalurkan melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) PLN," kata General Manager PLN UIW NTT Agustinus Jatmiko dalam keterangan yang diterima di Kupang, Sabtu, (18/12).
Ia menjelaskan bantuan penyambungan listrik yang disalurkan bagi 1.899 KK di NTT itu setara dengan nilai Rp1,7 miliar.
Kehadiran program ini, kata dia, merupakan bentuk dukungan PLN terhadap upaya pemerintah dalam meningkatkan rasio elektrifikasi nasional guna mewujudkan energi berkeadilan.
Ia mengatakan NTT menjadi salah satu target program bantuan ini karena memiliki rasio elektrifikasi yang rendah atau 88,96 persen per November 2021 dibandingkan dengan provinsi lain di Tanah Air.
"Memang untuk mencapai 100 persen rasio elektrifikasi di NTT bukan hal yang mudah, salah satu tantangan berupa letak geografis yang sulit dijangkau dan sebaran tempat tinggal masyarakat yang berjauhan," katanya.
Baca juga: PLN meraih penghargaan Kemendikbudristek atas program vokasi
Jatmiko berharap dengan adanya program bantuan biaya sambung listrik ini, penerima manfaat di NTT bisa lebih menghemat pengeluaran dan lebih maksimal dalam melakukan aktivitas terutama usaha ekonomi produktif.
Baca juga: Dukung pariwisata hijau PLN terangi objek wisata dengan energi bersih
"PLN melakukan berbagai cara agar masyarakat bisa merasakan listrik. Capaian ini harapannya bisa membantu masyarakat untuk bisa melakukan aktivitas ekonomi dan bagi anak-anak bisa belajar dengan baik," katanya.