Kupang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur (BPBD NTT) meminta pemerintah desa menyiapkan tempat evakuasi dan jalur penyelamatan guna menghadapi kemungkinan terjadi bencana alam yang memaksa warga meninggalkan tempat tinggal.

"Selain tempat evakuasi, jalur evakuasi juga perlu disiapkan secara baik agar ketika terjadi bencana masyarakat sudah paham ke mana mereka harus mengevakuasi diri," kata Kepala Pelaksana BPBD NTT Ambrosius Kodo ketika dihubungi dari Kupang, Minggu, (26/12).

Menurut dia, rumah-rumah ibadah bisa dijadikan sebagai tempat evakuasi sementara karena umumnya bisa menampung orang dalam jumlah banyak.

"Karena itu pemerintah desa masing-masing perlu berkoordinasi dengan lembaga keagamaan setempat untuk menetapkan titik evakuasi sementara yang aman," katanya.

Ia menekankan pentingnya penyiapan jalur dan tempat evakuasi guna menghadapi dampak bencana alam akibat kondisi cuaca ekstrem seperti hujan deras dan angin kencang.

Ambrosius mengutip peringatan dini dari Badan Meteorologi Geofisika (BMKG) mengenai indikasi bibit siklon tropis di Laut Arafuru dan Laut Timor yang menguat dalam dua hingga tiga hari ke depan dan bisa menimbulkan cuaca ekstrem di wilayah NTT.

Baca juga: BPBD imbau nelayan amankan kapal dari ancaman cuaca ekstrem

Oleh karena itu, dia meminta BPBD tingkat kabupaten/kota di wilayah NTT meningkatkan kesiagaan menghadapi kemungkinan terjadi bencana alam serta mengaktifkan posko-posko penanggulangan bencana di tingkat desa/kelurahan.

Baca juga: BPBD terima laporan kerusakan akibat cuaca ekstrem

"Semua relawan tangguh bencana maupun wadah lainnya yang ada di daerah juga harus diaktifkan agar kita lebih siap menghadapi ancaman bencana," demikian Ambrosius Kodo.

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024