London (ANTARA) - Masyarakat di Inggris akan dibebaskan dari keharusan memakai masker di mana saja atau bekerja dari rumah (work from home/WFH) mulai pekan depan, kata Perdana Menteri Boris Johnson pada Rabu (19/1).
Menurutnya, para ilmuwan telah menyakini bahwa gelombang varian Omicron sudah mencapai puncaknya.
Johnson juga mengatakan bahwa meskipun saat ini warga masih diharuskan untuk melakukan isolasi mandiri, dirinya tidak berharap untuk memperbarui aturan isolasi mandiri yang masa berlakunya bakal berakhir pada Maret.
Dia mengatakan akan segera mempertimbangkan penghapusan aturan itu.
Baca juga: Anggota tetap DK PBB tegaskan tak ada yang bisa menang perang nuklir
"Berkat program booster yang luar biasa, dan dengan cara masyarakat menanggapi langkah-langkah Rencana B, kami bisa kembali ke Rencana A di Inggris dan memungkinkan regulasi Rencana B berakhir sebagai hasilnya, mulai Kamis depan," kata Johnson di depan parlemen.
Baca juga: Kasus COVID-19 di Australia tembus 1 juta
Dia mengatakan sertifikat COVID-19 wajib akan berakhir, meski para pelaku usaha boleh melanjutkan penggunaan kartu pas COVID.
Sumber: Antara/Reuters
Menurutnya, para ilmuwan telah menyakini bahwa gelombang varian Omicron sudah mencapai puncaknya.
Johnson juga mengatakan bahwa meskipun saat ini warga masih diharuskan untuk melakukan isolasi mandiri, dirinya tidak berharap untuk memperbarui aturan isolasi mandiri yang masa berlakunya bakal berakhir pada Maret.
Dia mengatakan akan segera mempertimbangkan penghapusan aturan itu.
Baca juga: Anggota tetap DK PBB tegaskan tak ada yang bisa menang perang nuklir
"Berkat program booster yang luar biasa, dan dengan cara masyarakat menanggapi langkah-langkah Rencana B, kami bisa kembali ke Rencana A di Inggris dan memungkinkan regulasi Rencana B berakhir sebagai hasilnya, mulai Kamis depan," kata Johnson di depan parlemen.
Baca juga: Kasus COVID-19 di Australia tembus 1 juta
Dia mengatakan sertifikat COVID-19 wajib akan berakhir, meski para pelaku usaha boleh melanjutkan penggunaan kartu pas COVID.
Sumber: Antara/Reuters