Kupang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat sebanyak delapan orang meninggal dunia akibat serangan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak Januari- sampai 6 Februari 2022.

"Jumlah kasus meninggal ini dari total warga yang terserang DBD mencapai 930 kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT Messe Ataupah dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin, (7/2).

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan perkembangan terkini serangan penyakit DBD di NTT sejak memasuki Januari 2022.

Pihaknya mencatat kasus meninggal akibat DBD tersebut tersebar di Kota Kupang Kabupaten Rote Ndao, Ngada, Sikka, Flores Timur, Nagekeo, Sumba Barat Daya, Sumba Tengah, dengan jumlah masing-masing satu orang.

Messe Ataupah mengatakan pihaknya telah berupaya melakukan pencegahan DBD sebelum memasuki musim hujan 2021-2022 melalui pendistribusian obat abate dan malathion ke daerah-daerah.

Selain itu juga, kata dia pihaknya juga berkoordinasi dengan dinas terkait di 22 kabupaten/kota untuk melakukan pencegahan dan pengendalian.

Ia mengatakan namun demikian, pengendalian DBD juga sangat tergantung dari peran serta masyarakat yang harus secara aktif melakukan langkah pencegahan mulai dari lingkungan masing-masing.

Masyarakat, kata dia perlu secara rutin melakukan gerakan 3M yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang-barang bekas untuk mencegah serangan penyakit akibat gigitan nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus.

Messe Ataupah mengatakan sinergitas lintas sektor sangat diperlukan ketika ada warga yang terserang DBD maka langsung dibawa ke fasilitas kesehatan untuk penanganan secara medis.

Baca juga: Korban meninggal akibat DBD di NTT bertambah jadi empat orang

Baca juga: Puluhan anak di kota Kupang terserang DBD

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024