Kupang (ANTARA) - Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina mengatakan pembangunan dan peningkatan jalan menuju ke Tana Mori, Manggarai Barat, sedang dilaksanakan guna mensukseskan kegiatan KTT G20 dan Asean Summit 2023.
"Saat ini sudah dilakukan pembebasan lahan, dan perbaikan jalannya sedang dilakukan," katanya kepada ANTARA di Kupang, Kamis, (17/2).
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan berbagai persiapan menuju KTT G-20 dan Asean Summit 2023 yang beberapa kegiatan yang akan dilakukan di Labuan Bajo.
Ia mengatakan panjang jalan dari Kota Labuan Bajo ke Tana Mori mencapai 25 kilometer. Selain itu juga ada empat jembatan yang sudah diperbaiki yang sampai ke desa Golomori.
Shana mengatakan bahwa jika jalan tersebut sudah mulus dan bisa dilalui kendaraan bermotor maka wisatawan atau peserta kegiatan akan banyak pilihan jalur transportasi.
"Kalau jalannya sudah mulus maka perjalanan darat menuju ke Tana Mori bisa mencapai 30-45 menit," tambah dia.
Untuk diketahui bahwa program peningkatan dan pembangunan jalan Labuan Bajo menuju Tana Mori sepanjang 25 km dimulai pada Januari 2022 dengan lebar tujuh meter, dua lajur, dua arah dan row 23 meter sesuai standar internasional.
Pengerjaannya dibagi menjadi lima segmen berupa pembangunan dan peningkatan 25 km jalan dan empat jembatan sepanjang 175 meter.
Segmen satu peningkatan struktur Jalan Labuan Bajo – Simpang Nalis sepanjang 6.15 km (STA 0+00 – STA 6.150) serta Jembatan Nanganae dan Jembatan Wae Mburak, segmen dua pembangunan Jalan Simpang Nalis – Simpang Kenari sepanjang 6.50 km.
Baca juga: BPOLBF telusuri dugaan penipuan agen perjalanan di Labuan Bajo
Segmen tiga pembangunan Jalan Simpang Kenari – Warloka sepanjang 5.10 km (STA 12.650 – STA 17.750) dan Jembatan Wae Kenari.
Baca juga: Kemenparekraf jamin liburan aman ke Labuan Bajo
Segmen empat pembangunan Jalan Warloka – Simpang Tana Mori sepanjang 4.25 km (STA 17.750 – STA 22.00) dan pembangunan Jembatan Soknar. Kemudian segmen lima meliputi peningkatan Jalan Simpang Tana Mori menuju Desa Golomori sepanjang 3 km (STA 22.00 – STA 25.00).
"Saat ini sudah dilakukan pembebasan lahan, dan perbaikan jalannya sedang dilakukan," katanya kepada ANTARA di Kupang, Kamis, (17/2).
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan berbagai persiapan menuju KTT G-20 dan Asean Summit 2023 yang beberapa kegiatan yang akan dilakukan di Labuan Bajo.
Ia mengatakan panjang jalan dari Kota Labuan Bajo ke Tana Mori mencapai 25 kilometer. Selain itu juga ada empat jembatan yang sudah diperbaiki yang sampai ke desa Golomori.
Shana mengatakan bahwa jika jalan tersebut sudah mulus dan bisa dilalui kendaraan bermotor maka wisatawan atau peserta kegiatan akan banyak pilihan jalur transportasi.
"Kalau jalannya sudah mulus maka perjalanan darat menuju ke Tana Mori bisa mencapai 30-45 menit," tambah dia.
Untuk diketahui bahwa program peningkatan dan pembangunan jalan Labuan Bajo menuju Tana Mori sepanjang 25 km dimulai pada Januari 2022 dengan lebar tujuh meter, dua lajur, dua arah dan row 23 meter sesuai standar internasional.
Pengerjaannya dibagi menjadi lima segmen berupa pembangunan dan peningkatan 25 km jalan dan empat jembatan sepanjang 175 meter.
Segmen satu peningkatan struktur Jalan Labuan Bajo – Simpang Nalis sepanjang 6.15 km (STA 0+00 – STA 6.150) serta Jembatan Nanganae dan Jembatan Wae Mburak, segmen dua pembangunan Jalan Simpang Nalis – Simpang Kenari sepanjang 6.50 km.
Baca juga: BPOLBF telusuri dugaan penipuan agen perjalanan di Labuan Bajo
Segmen tiga pembangunan Jalan Simpang Kenari – Warloka sepanjang 5.10 km (STA 12.650 – STA 17.750) dan Jembatan Wae Kenari.
Baca juga: Kemenparekraf jamin liburan aman ke Labuan Bajo
Segmen empat pembangunan Jalan Warloka – Simpang Tana Mori sepanjang 4.25 km (STA 17.750 – STA 22.00) dan pembangunan Jembatan Soknar. Kemudian segmen lima meliputi peningkatan Jalan Simpang Tana Mori menuju Desa Golomori sepanjang 3 km (STA 22.00 – STA 25.00).