Kupang (ANTARA) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur I Nyoman Ariawan Atmaja optimistis pertumbuhan ekonomi NTT pada 2022 mampu mencapai di atas 5 persen.

"Proyeksi pertumbuhan ekonomi NTT 2022 ini di kisaran 4,95 persen sampai 5,75 persen dan kita optimistis pertumbuhan bisa di atas 5 persen," katanya dalam Seminar Kajian Fiskal dan Ekonomi Regional NTT yang digelar Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan NTT di Kupang, Kamis, (17/3).

Ia menjelaskan berdasarkan pengamatan atau outlook sejumlah sektor penopang perekonomian NTT menunjukkan tren peningkatan dan diperkirakan terus bertumbuh positif di 2022.

Ariawan mencontohkan kinerja pertanian yang diperkirakan terus meningkat ditopang program pemerintah untuk mengakselerasi pertumbuhan komoditas utama seperti padi, jagung, maupun peternakan sapi melalui program pengembangan lumbung pangan (food estate).

Selain itu, kata dia juga didukung perluasan teknologi peternakan, pembuatan pabrik pakan ternak, dan perluasan Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) di NTT.

"Kita juga akan memasuki massa panen dan ini juga akan tumbuh lebih bagus lagi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kita," katanya.

Ariawan mengatakan Program Kampung Budi Daya Rumput Laut dan bantuan kapal juga diperkirakan dapat mendorong pertumbuhan subsektor perikanan secara keseluruhan.

Ia mengatakan selain itu kinerja sektor perdagangan juga diperkirakan akan naik seiring semakin terkendali penyebaran COVID-19 yang berdampak pada meningkatnya mobilitas orang dan barang.

Lebih lanjut Ariawan mengatakan pelaksanaan proyek-proyek strategis nasional seperti Bendungan Temef, Bendungan Manikin, dan pengembangan Daerah Pariwisata Super Prioritas Labuan Bajo juga akan mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi NTT di 2022.

"Dengan kondisi tren pertumbuhan ini maka kita optimistis pertumbuhan ekonomi di 2021 tumbuh sebesar 2,51 persen (c-to-c) akan bertumbuh di atas 5 persen di 2022 ini," katanya.


Baca juga: BI catat ada Rp5,34 triliun modal asing keluar pada pekan keempat Januari

Baca juga: BI sebut Utang luar negeri RI turun 5,9 miliar dolar AS per November

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024