Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah berencana membangun penggilingan padi yang bisa memproduksi premium dengan harga terjangkau untuk kebutuhan masyarakat NTT.
"Proses pembangunan mesin giling gabah yang moderen sedang berlangsung di Sumba Tengah," kata Bupati Sumba Tengah, Paulus K Limu ketika dihubungi dari Kupang, Jumat, (25/3).
Ia menjelaskan kehadiran mesin penggilingan padi yang moderen itu dilakukan guna mendukung optimalisasi kawasan food estate yang memiliki lahan pertanian seluas 10.000 hektare.
Menurut dia, setelah adanya mesin penggilingan padi dengan sistem moderen itu maka Sumba Tengah sudah mampu memproduksi beras premium yang layak jual ke pasar dengan harga yang terjangkau.
"Mesin penggilingan itu nantinya langsung keluar dalam bentuk beras kemasan premium ," kata Paulus Limu.
Dia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah berencana mengundang Presiden Joko Widodo untuk melakukan panen perdana padi dari lokasi food estate sekaligus meresmikan produksi beras premium dengan merek food estate TJPS prolimina yang merupakan satu-satunya di Pulau Sumba pada April 2022.
"Hasil panen padi di Sumba Tengah setelah adanya food estate ini sangat menggembirakan sehingga Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah membangun mesin produksi beras premium ini,"tegasnya.
Baca juga: Pemkab Sumba Tengah bentuk kawasan destinasi pariwisata prioritas
Baca juga: Sumba Tengah perluas kawasan food estate menjadi 20.000 hektare
Ia menjelaskan luas kawasan pertanian di lahan food estate mencapai 11.000 hektare terdiri dari 6.000 hektare persawahan dan 5.000 hektare untuk tamana jagung dan palawija.
Bahkan, luas kawasan food estate di Pulau Sumba itu akan diperluas mencapai 20.000 hektare dari yang ada saat ini 11.000 hektare.
"Proses pembangunan mesin giling gabah yang moderen sedang berlangsung di Sumba Tengah," kata Bupati Sumba Tengah, Paulus K Limu ketika dihubungi dari Kupang, Jumat, (25/3).
Ia menjelaskan kehadiran mesin penggilingan padi yang moderen itu dilakukan guna mendukung optimalisasi kawasan food estate yang memiliki lahan pertanian seluas 10.000 hektare.
Menurut dia, setelah adanya mesin penggilingan padi dengan sistem moderen itu maka Sumba Tengah sudah mampu memproduksi beras premium yang layak jual ke pasar dengan harga yang terjangkau.
"Mesin penggilingan itu nantinya langsung keluar dalam bentuk beras kemasan premium ," kata Paulus Limu.
Dia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah berencana mengundang Presiden Joko Widodo untuk melakukan panen perdana padi dari lokasi food estate sekaligus meresmikan produksi beras premium dengan merek food estate TJPS prolimina yang merupakan satu-satunya di Pulau Sumba pada April 2022.
"Hasil panen padi di Sumba Tengah setelah adanya food estate ini sangat menggembirakan sehingga Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah membangun mesin produksi beras premium ini,"tegasnya.
Baca juga: Pemkab Sumba Tengah bentuk kawasan destinasi pariwisata prioritas
Baca juga: Sumba Tengah perluas kawasan food estate menjadi 20.000 hektare
Ia menjelaskan luas kawasan pertanian di lahan food estate mencapai 11.000 hektare terdiri dari 6.000 hektare persawahan dan 5.000 hektare untuk tamana jagung dan palawija.
Bahkan, luas kawasan food estate di Pulau Sumba itu akan diperluas mencapai 20.000 hektare dari yang ada saat ini 11.000 hektare.