Kupang (AntaraNews NTT) - Bupati Kupang Ayub Titu Eki mengajak masyarakat Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur untuk mendukung kepemimpinan Korinus Masneno-Jerry Manafe sebagai Bupati-Wakil Bupati Kupang priode 2018-2023 yang terpilih pada pemilu 27 Juni 2018.
"Kita sudah selesai melaksanakan pesta demokrasi yang berlangsung serentak, aman dan damai, sehingga semua elemen masyarakat di daerah ini wajib mendukungnya," katanya pada acara syukuran HUT ke-73 Kemerdekaan RI di Oelamasi, Jumat (17/8).
Bupati Ayub menegaskan dalam pesta demokrasi pasti ada yang puas dan tidak puas terhadap hasil pilihan rakyat, tetapi itulah realitas politik yang harus diterima dengan tangan terbuka dan lapang dada.
"Kita tidak boleh mengungkit kekurangan-kekurangan pemimpin yang telah kita pilih bersama, dan tidak boleh mengungkit-ungkit kesalahan pemimpin kita sebelumnya," kata Ayub yang dua periode memimpin Kabupaten Kupang itu.
Menurut dia, kebiasaan mencari-cari kesalahan pemimpin pada masa lalu sering dilakukan di daerah ini sebagai cerminan keterpuruaan pola pikir masyarakat di daerah ini.
Bupati Ayub mengatakan masyarakat harus mengubah cara pandangannya agar geliat pembangunan yang dilakukan pemerintahan terpilih dapat berjalan dengan baik dan sukses.
Upacara peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan ke-73 Republik Indonesia di Oelamasi, ibu kota Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, Jumat (17/8). (ANTARA Foto/Benny Jahang)
Ia mengatakan selama tiga kali pilkada berlangsung di wilayah kabupaten yang berbatasan dengan wilayah kantung (enclave) Oecusse, Timor Leste itu, selalu berlangsung dengan aman.
Menurut dia, kondisi tersebut menunjukkan adanya kedewasaan berpolitik di wilayah Kabupaten Kupang.
Ia mengatakan, kerja keras yang dilakukan aparat TNI/Polri dalam mengamankan pilkada menjadi salah satu kunci sukses pelaksanaan pilkada damai di daerah ini.
"Pemerintah juga mengucapkan terimah kasih kepada KPU dan Panwaslu yang melaksanakan tugasnya secara profesional sehingga pelaksanaan pilkada dilakukan dengan jujur dan sukses," ujarnya.
Berpamitan
Momentum peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-73 RI itu, digunakan pula oleh Bupati Kupang Ayub Titu Eki untuk berpamitan dengan masyarakatnya yang sudah 10 tahun memimpin mereka.
"Masa tugas saya sebagai Bupati Kupang akan segera berakhir pada September 2018, dan saya akan menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan ini kepada Bupati-Wakil Bupati Kupang terpilih," katanya.
Pada pelaksanaan pilkada serentak pada 27 Juni 2018, mayoritas masyarakat Kabupaten Kupang menjatuhkan pilihannya kepada pasangan Korinus Masneno-Jerry Manafe.
Korinus Masneno adalah Wakil Bupati Kupang yang mendampingi Ayub Titu Eki selama lima tahun (2013-2018), sedang Jerry Manafe adalah anggota DPRD Kabupaten Kupang yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Kupang.
Upacara peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan ke-73 Republik Indonesia di Oelamasi, ibu kota Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, Jumat (17/8). (ANTARA Foto/Benny Jahang)
"Saya juga menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Kabupaten Kupang, apabila selama 10 tahun memimpin kabupaten ini, saya masih dinilai gagal".
"Saya tidak mampu mewujudkan janji politik saya dalam mewujudkan visi dan misi guna menjadikan Kupang sebagai kabupaten yang unggul dalam memenuhi kebutuhan hidup masyarakat di daerah ini," katanya.
"Walaupun gagal, 10 tahun memimpin daerah ini saya lakukan dengan penuh tanggungjawab sehingga berakhir dengan indah, aman dan damai," ujarnya.
"Terimah kasih kepada DPRD dan semua aparatur sipil negara di Kabupaten Kupang yang telah bersama-sama membangun daerah ini sehingga roda pemerintahan berjalan dengan lancar dan aman sampai di titik terakhir," katanya menambahkan.
Bupati Ayub mengakui bahwa selama 10 tahun memimpin daerah ini, banyak badai yang dihadapi, namun dengan dukungan doa masyarakat sehingga berbagai tantangan yang datang silih berganti dapat dilalui dengan baik.
Sebelum mencapai titik akhir kepemimpinannya pada September 2018, Bupati Ayub telah mengajukan surat pengunduran diri kepada DPRD setempat menyusuk pengajuan dirinya sebagai anggota DPR-RI dari Partai Golkar pada Pemilu 2019.
Upacara peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, Jumat (17/8). (ANTARA Foto/Benny Jahang)
"Kita sudah selesai melaksanakan pesta demokrasi yang berlangsung serentak, aman dan damai, sehingga semua elemen masyarakat di daerah ini wajib mendukungnya," katanya pada acara syukuran HUT ke-73 Kemerdekaan RI di Oelamasi, Jumat (17/8).
Bupati Ayub menegaskan dalam pesta demokrasi pasti ada yang puas dan tidak puas terhadap hasil pilihan rakyat, tetapi itulah realitas politik yang harus diterima dengan tangan terbuka dan lapang dada.
"Kita tidak boleh mengungkit kekurangan-kekurangan pemimpin yang telah kita pilih bersama, dan tidak boleh mengungkit-ungkit kesalahan pemimpin kita sebelumnya," kata Ayub yang dua periode memimpin Kabupaten Kupang itu.
Menurut dia, kebiasaan mencari-cari kesalahan pemimpin pada masa lalu sering dilakukan di daerah ini sebagai cerminan keterpuruaan pola pikir masyarakat di daerah ini.
Bupati Ayub mengatakan masyarakat harus mengubah cara pandangannya agar geliat pembangunan yang dilakukan pemerintahan terpilih dapat berjalan dengan baik dan sukses.
Ia mengatakan selama tiga kali pilkada berlangsung di wilayah kabupaten yang berbatasan dengan wilayah kantung (enclave) Oecusse, Timor Leste itu, selalu berlangsung dengan aman.
Menurut dia, kondisi tersebut menunjukkan adanya kedewasaan berpolitik di wilayah Kabupaten Kupang.
Ia mengatakan, kerja keras yang dilakukan aparat TNI/Polri dalam mengamankan pilkada menjadi salah satu kunci sukses pelaksanaan pilkada damai di daerah ini.
"Pemerintah juga mengucapkan terimah kasih kepada KPU dan Panwaslu yang melaksanakan tugasnya secara profesional sehingga pelaksanaan pilkada dilakukan dengan jujur dan sukses," ujarnya.
Berpamitan
Momentum peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-73 RI itu, digunakan pula oleh Bupati Kupang Ayub Titu Eki untuk berpamitan dengan masyarakatnya yang sudah 10 tahun memimpin mereka.
"Masa tugas saya sebagai Bupati Kupang akan segera berakhir pada September 2018, dan saya akan menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan ini kepada Bupati-Wakil Bupati Kupang terpilih," katanya.
Pada pelaksanaan pilkada serentak pada 27 Juni 2018, mayoritas masyarakat Kabupaten Kupang menjatuhkan pilihannya kepada pasangan Korinus Masneno-Jerry Manafe.
Korinus Masneno adalah Wakil Bupati Kupang yang mendampingi Ayub Titu Eki selama lima tahun (2013-2018), sedang Jerry Manafe adalah anggota DPRD Kabupaten Kupang yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Kupang.
"Saya juga menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Kabupaten Kupang, apabila selama 10 tahun memimpin kabupaten ini, saya masih dinilai gagal".
"Saya tidak mampu mewujudkan janji politik saya dalam mewujudkan visi dan misi guna menjadikan Kupang sebagai kabupaten yang unggul dalam memenuhi kebutuhan hidup masyarakat di daerah ini," katanya.
"Walaupun gagal, 10 tahun memimpin daerah ini saya lakukan dengan penuh tanggungjawab sehingga berakhir dengan indah, aman dan damai," ujarnya.
"Terimah kasih kepada DPRD dan semua aparatur sipil negara di Kabupaten Kupang yang telah bersama-sama membangun daerah ini sehingga roda pemerintahan berjalan dengan lancar dan aman sampai di titik terakhir," katanya menambahkan.
Bupati Ayub mengakui bahwa selama 10 tahun memimpin daerah ini, banyak badai yang dihadapi, namun dengan dukungan doa masyarakat sehingga berbagai tantangan yang datang silih berganti dapat dilalui dengan baik.
Sebelum mencapai titik akhir kepemimpinannya pada September 2018, Bupati Ayub telah mengajukan surat pengunduran diri kepada DPRD setempat menyusuk pengajuan dirinya sebagai anggota DPR-RI dari Partai Golkar pada Pemilu 2019.