Labuan Bajo (ANTARA) - Sembilan dari 12 kecamatan di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat hingga sepekan ke depan sesuai prakiraan BMKG Stasiun Meteorologi Komodo Manggarai Barat.
"Sembilan kecamatan di Manggarai Barat berpotensi hujan disertai petir hingga 9 Mei 2022," kata Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Manggarai Barat Sti Nenotek di Labuan Bajo, Rabu, (4/5).
Sembilan kecamatan itu, yaitu Macang Pacar, Pacar, Ndoso, Welak, Kuwus, Kuwus Barat, Boleng, Komodo, dan Mbeliling.
Sti menjelaskan, posisi Madden Julian Oscillation (MJO) atau aktivitas intra seasonal yang terjadi di wilayah tropis telah berada pada Kuadran 4 dan berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia termasuk Kabupaten Manggarai Barat.
Oleh karena itu, Stasiun Meteorologi memberikan peringatan dini waspada cuaca ekstrem pada masa peralihan musim ini. Tak hanya hujan disertai petir, masyarakat juga perlu mewaspadai berbagai dampak lain seperti puting beliung dan sambaran petir.
BMKG Stasiun Meteorologi Komodo Manggarai Barat aktif memberikan informasi terkait cuaca di wilayah Manggarai Barat, baik cuaca secara umum maupun cuaca wisata. Hal itu untuk memudahkan masyarakat dalam mengantisipasi aktivitas di tengah cuaca ekstrem tersebut.
Sti kembali mengingatkan, masyarakat khususnya pada sembilan kecamatan tersebut untuk berhati-hati apabila hendak beraktivitas. Dia mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi pohon tumbang dan baliho roboh ketika cuaca ekstrem.
"Pastikan untuk berhati-hati dalam beraktivitas," pinta dia.
Baca juga: BMKG ingatkan wisatawan waspada gelombang saat berwisata di Labuan Bajo
Baca juga: Wisatawan Jakarta tertipu agen wisata Labuan Bajo
"Sembilan kecamatan di Manggarai Barat berpotensi hujan disertai petir hingga 9 Mei 2022," kata Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Manggarai Barat Sti Nenotek di Labuan Bajo, Rabu, (4/5).
Sembilan kecamatan itu, yaitu Macang Pacar, Pacar, Ndoso, Welak, Kuwus, Kuwus Barat, Boleng, Komodo, dan Mbeliling.
Sti menjelaskan, posisi Madden Julian Oscillation (MJO) atau aktivitas intra seasonal yang terjadi di wilayah tropis telah berada pada Kuadran 4 dan berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia termasuk Kabupaten Manggarai Barat.
Oleh karena itu, Stasiun Meteorologi memberikan peringatan dini waspada cuaca ekstrem pada masa peralihan musim ini. Tak hanya hujan disertai petir, masyarakat juga perlu mewaspadai berbagai dampak lain seperti puting beliung dan sambaran petir.
BMKG Stasiun Meteorologi Komodo Manggarai Barat aktif memberikan informasi terkait cuaca di wilayah Manggarai Barat, baik cuaca secara umum maupun cuaca wisata. Hal itu untuk memudahkan masyarakat dalam mengantisipasi aktivitas di tengah cuaca ekstrem tersebut.
Sti kembali mengingatkan, masyarakat khususnya pada sembilan kecamatan tersebut untuk berhati-hati apabila hendak beraktivitas. Dia mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi pohon tumbang dan baliho roboh ketika cuaca ekstrem.
"Pastikan untuk berhati-hati dalam beraktivitas," pinta dia.
Baca juga: BMKG ingatkan wisatawan waspada gelombang saat berwisata di Labuan Bajo
Baca juga: Wisatawan Jakarta tertipu agen wisata Labuan Bajo