Kupang (ANTARA) - Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Nusa Tenggara Timur mendorong Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kupang memperluas kegiatan sosialisasi migrasi siaran televisi dari analog ke digital atau Analog Switch Off (ASO).
"Kami berharap sosialisasi kepada masyarakat lebih intensif sehingga semakin banyak masyarakat yang mengetahui adanya rencana migrasi siaran TV dari analog ke digital," kata Ketua KPID NTT, Fredrikus Royanto Bau di Kupang, Selasa, (7/6/2022).
Ia menjelaskan Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menetapkan NTT sebagai salah satu provinsi yang masuk tahap pertama dalam program pemerintah yaitu migrasi siaran televisi dari analog ke digital atau analog switch off (ASO) yang telah dimulai pada 30 April 2022.
Menurut dia sesuai temuan KPID NTT pada sejumlah kecamatan di Kota Kupang masyarakat belum paham terhadap program migrasi program analog ke digital.
Dia mengatakan masyarakat di Kecamatan Maulafa masih nyaman untuk menikmati siaran televisi secara analog.
"Meski memiliki perangkat televisi analog dan antene UHF, mereka terlihat sangat menikmati tayangan-tayangan yang ada serta belum mau membeli perangkat bantu berupa Set Top Box, karena belum paham tentang migrasi program TV analog ke TV digital," tegasnya.
Menurut Fredrikus Royanto Bau, sesuai pemahaman masyarakat bahwa pengalihan program TV analog ke digital harus mengganti seluruh perangkat baik televisi maupun antene.
Baca juga: Lembaga penyiaran swasta NTT siap migrasi ke siaran TV digital
"Sejumlah warga juga mengaku tidak memiliki uang yang cukup untuk membeli tv digital dan antene digital. Bahkan harus membeli paket data internet. Hal ini karena masyarakat belum mendapat informasi yang cukup terhadap manfaat program TV Digital," tegasnya.
Baca juga: Kominfo sebut ASO perdana di delapan wilayah Indonesia berjalan mulus
Sehingga dia berharap sosialisasi terhadap program migrasi siaran televisi dari analog ke digital atau analog switch off (ASO) lebih diintensifkan sehingga masyarakat tidak terkejut saat pemerintah menghentikan secara serentak program TV analog pada November 2022.
"Kami berharap sosialisasi kepada masyarakat lebih intensif sehingga semakin banyak masyarakat yang mengetahui adanya rencana migrasi siaran TV dari analog ke digital," kata Ketua KPID NTT, Fredrikus Royanto Bau di Kupang, Selasa, (7/6/2022).
Ia menjelaskan Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menetapkan NTT sebagai salah satu provinsi yang masuk tahap pertama dalam program pemerintah yaitu migrasi siaran televisi dari analog ke digital atau analog switch off (ASO) yang telah dimulai pada 30 April 2022.
Menurut dia sesuai temuan KPID NTT pada sejumlah kecamatan di Kota Kupang masyarakat belum paham terhadap program migrasi program analog ke digital.
Dia mengatakan masyarakat di Kecamatan Maulafa masih nyaman untuk menikmati siaran televisi secara analog.
"Meski memiliki perangkat televisi analog dan antene UHF, mereka terlihat sangat menikmati tayangan-tayangan yang ada serta belum mau membeli perangkat bantu berupa Set Top Box, karena belum paham tentang migrasi program TV analog ke TV digital," tegasnya.
Menurut Fredrikus Royanto Bau, sesuai pemahaman masyarakat bahwa pengalihan program TV analog ke digital harus mengganti seluruh perangkat baik televisi maupun antene.
Baca juga: Lembaga penyiaran swasta NTT siap migrasi ke siaran TV digital
"Sejumlah warga juga mengaku tidak memiliki uang yang cukup untuk membeli tv digital dan antene digital. Bahkan harus membeli paket data internet. Hal ini karena masyarakat belum mendapat informasi yang cukup terhadap manfaat program TV Digital," tegasnya.
Baca juga: Kominfo sebut ASO perdana di delapan wilayah Indonesia berjalan mulus
Sehingga dia berharap sosialisasi terhadap program migrasi siaran televisi dari analog ke digital atau analog switch off (ASO) lebih diintensifkan sehingga masyarakat tidak terkejut saat pemerintah menghentikan secara serentak program TV analog pada November 2022.