Kupang (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, mendorong para guru pada jenjang pendidikan sekolah dasar untuk memperbanyak pembuatan media pembelajaran secara mandiri guna membantu proses pendidikan bagi siswa.
"Para guru harus memiliki inovasi sendiri dalam membuat media pembelajaran sehingga memudahkan para guru dalam proses belajar mengajar di sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Kupang Dumuliahi Jami di Kupang, Rabu, (29/6/2022).
Dumuliahi Jami mengatakan hal itu saat membuka kegiatan workshop pengelolaan administrasi perangkat pembelajaran digital yang berlangsung di SDN Bertingkat Naikoten dan diikuti guru-guru dari tiga sekolah yaitu SD Bertingkat Naikoten, SDN Naikoten I, dan SDI Naikoten 2.
Menurut dia, media pembelajaran memiliki kontribusi positif bagi keberlangsungan pembelajaran bagi para siswa, sehingga setiap guru di daerah ini harus mampu membuat perangkat pembelajaran secara mandiri.
Ia mengatakan, media pembelajaran selain membantu para guru dalam menyampaikan materi pelajaran juga sangat membantu para siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran.
"Siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran di kelas apabila ada media pembelajaran yang membantu siswa untuk lebih cepat memahami pembelajaran yang diberikan, sehingga kualitas pendidikan di Kota Kupang menjadi lebih memadai," katanya.
Dumuliahi Jami juga berharap para guru di ibu kota provinsi berbasis kepulauan itu untuk tidak membiasakan diri mengambil secara utuh media pembelajaran yang ada di internet tetapi harus dibuat secara mandiri para guru.
Dia mengatakan, para guru yang memiliki inovasi dalam membuat media pembelajaran menjadi lebih mudah saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran di kelas.
Baca juga: PLN bantu 40 laptop dan internet untuk empat sekolah di Pulau Sumba
"Siswa juga lebih cepat mengerti apa yang disampaikan guru karena didukung dengan perangkat pembelajaran yang mudah dipahami para siswa," kata Dumuliahi Jami dalam kegiatan yang dihadiri Kepala SDN Bertingkat Naikoten Martinha Amaral, Kepala Sekolah SDN Naikoten I David Here, dan Kepala Sekolah SDI Naikoten 2 Agustinus Tae.
Baca juga: Metode meningkatkan minat baca anak
"Para guru harus memiliki inovasi sendiri dalam membuat media pembelajaran sehingga memudahkan para guru dalam proses belajar mengajar di sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Kupang Dumuliahi Jami di Kupang, Rabu, (29/6/2022).
Dumuliahi Jami mengatakan hal itu saat membuka kegiatan workshop pengelolaan administrasi perangkat pembelajaran digital yang berlangsung di SDN Bertingkat Naikoten dan diikuti guru-guru dari tiga sekolah yaitu SD Bertingkat Naikoten, SDN Naikoten I, dan SDI Naikoten 2.
Menurut dia, media pembelajaran memiliki kontribusi positif bagi keberlangsungan pembelajaran bagi para siswa, sehingga setiap guru di daerah ini harus mampu membuat perangkat pembelajaran secara mandiri.
Ia mengatakan, media pembelajaran selain membantu para guru dalam menyampaikan materi pelajaran juga sangat membantu para siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran.
"Siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran di kelas apabila ada media pembelajaran yang membantu siswa untuk lebih cepat memahami pembelajaran yang diberikan, sehingga kualitas pendidikan di Kota Kupang menjadi lebih memadai," katanya.
Dumuliahi Jami juga berharap para guru di ibu kota provinsi berbasis kepulauan itu untuk tidak membiasakan diri mengambil secara utuh media pembelajaran yang ada di internet tetapi harus dibuat secara mandiri para guru.
Dia mengatakan, para guru yang memiliki inovasi dalam membuat media pembelajaran menjadi lebih mudah saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran di kelas.
Baca juga: PLN bantu 40 laptop dan internet untuk empat sekolah di Pulau Sumba
"Siswa juga lebih cepat mengerti apa yang disampaikan guru karena didukung dengan perangkat pembelajaran yang mudah dipahami para siswa," kata Dumuliahi Jami dalam kegiatan yang dihadiri Kepala SDN Bertingkat Naikoten Martinha Amaral, Kepala Sekolah SDN Naikoten I David Here, dan Kepala Sekolah SDI Naikoten 2 Agustinus Tae.
Baca juga: Metode meningkatkan minat baca anak