New York (ANTARA) - Ivana Trump, istri pertama mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump serta ibu Donald Jr, Ivanka, dan Eric, meninggal pada Kamis (14/7) pada usia 73 tahun, demikian diumumkan oleh Donald Trump.

Ivana adalah sosok yang ikut berjasa membantu Donald Trump membangun beberapa bangunan yang menjadi cirinya khasnya, termasuk Trump Tower,

"Saya sangat sedih untuk memberi tahu semua orang yang mencintainya, yang jumlahnya banyak, bahwa Ivana Trump telah meninggal di rumahnya di New York City," kata Trump di platform media sosial miliknya, Truth Social.

Pasangan itu menikah pada tahun 1977 dan bercerai pada 1992. Mereka dikaruniai tiga anak, yaitu Donald Jr., Ivanka dan Eric.

"Ivana Trump adalah seorang penyintas. Dia melarikan diri dari komunisme dan mencintai negara ini. Dia mengajari anak-anaknya tentang ketabahan dan ketangguhan, kasih sayang dan tekad," demikian bunyi pernyataan dari pihak keluarga Trump.

Ivana lahir dan dibesarkan di bawah pemerintahan komunis di bekas Cekoslowakia sebelum pindah ke AS.

Ia dilahirkan dengan nama lengkap Ivana Marie Zelnickova pada 20 Februari 1949 di Gottwaldov, Cekoslowakia, kota tempat ia dibesarkan di dekat Praha. Gottwaldov sekarang dikenal sebagai Kota Zlin di Republik Ceko.

Dia menghabiskan sebagian besar masa mudanya sebagai anggota tim nasional olahraga ski Cekoslowakia, kemudian bertanding membela Universitas Charles di Praha, tempat dia memperoleh gelar master dalam pendidikan jasmani dan bahasa, menurut biografinya yang diunggah oleh CMG Worldwide, agen bisnis untuk selebriti yang mewakilinya.

Setelah lulus universitas, Ivana mengikuti idolanya pada saat itu --pemain ski profesional George Syrovatka-- ke Kanada, dan kemudian mulai menjadi model untuk agensi Audrey Morris di Montreal, kata CMG.

Saat berkunjung sebagai model ke New York pada 1976, dia bertemu Donald Trump, kata CMG, dan mereka menikah sembilan bulan kemudian.

Ivana Trump ikut berperan dalam membangun citra media Trump pada 1980-an, ketika mereka menjadi salah satu pasangan paling tersohor di New York City.

Pada saat Donald Trump menikmati keberhasilan dengan menembus pasar real estat Manhattan yang sangat kompetitif, Ivana Trump juga mengisi peran penting dalam bisnis keluarga tidak lama setelah pernikahan mereka, New York Times melaporkan.

Dia membantu suaminya dalam mengembangkan proyek Trump Tower, gedung andalan Donald di Fifth Avenue di Manhattan, dan proyek-proyek terkenal lainnya, seperti Trump Taj Mahal Casino Resort di Atlantic City, New Jersey, kata Times.

Ivana Trump menjadi wakil presiden untuk Trump Organization dan mengelola Plaza Hotel yang bersejarah dan dikuasai Trump pada 1988 sambil membesarkan ketiga anak mereka.

Perceraian mereka, yang terjadi setelah perselingkuhan Donald Trump dengan Marla Maples --perempuan yang kemudian dinikahinya, menjadi sorotan tabloid-tabloid di New York.

Seorang hakim New York, saat mengabulkan permintaan Ivana untuk bercerai, menyebutkan "perlakuan kejam dan tidak manusiawi" oleh Donald Trump.

Ivana muncul dalam film "First Wives Club," pada 1996. Dalam film itu, dia memberi saran kepada tiga wanita yang dicampakkan suaminya demi wanita yang lebih muda, "Jangan marah. Ambil segalanya."

Saat proses perceraiannya, Ivana Trump menerima 14 juta dolar AS (sekitar Rp210,21 miliar) ditambah 650.000 dolar (sekitar Rp9,76 miliar) per tahun untuk menghidupi ketiga anak mereka.

Selain itu, Ivana mendapatkan sebuah rumah besar dengan 45 kamar di Connecticut, sebuah apartemen di Trump Plaza, dan hak untuk menggunakan rumah besar Mar-a-Lago di Florida selama satu bulan dalam setahun, New York Times melaporkan.
   
Meski sudah bercerai, Ivana Trump mendukung pencalonan mantan suaminya untuk menjadi presiden AS pada 2016. Ia mengatakan kepada pewawancara bahwa dia secara berkala memberikan nasihat kepada Trump.

Baca juga: Mengenal sosok Putri Diana melalui kisah yang lain

Ivana mengatakan kepada televisi CBS pada 2017 bahwa Trump pernah menawarinya menjadi duta besar untuk Republik Ceko, tetapi dia menolaknya.

Ivana Trump meninggalkan seorang ibu, tiga anak dan 10 cucu, menurut pernyataan keluarga.

Ivana menikah sebanyak tiga kali, termasuk sebelum bertemu Trump, dalam apa yang dia gambarkan sebagai pernikahan Perang Dingin untuk mendapatkan paspor Austria. Dua pernikahan lainnya juga berakhir dengan perceraian.

Baca juga: Sosok inovatif Maiko di balik Mame Kurogouchi x Uniqlo

Pernyataan pihak keluarga Trump maupun unggahan Donald Trump sama sekali tidak menyebutkan penyebab kematian Ivana. Namun, seorang juru bicara polisi mengatakan Ivana ditemukan meninggal di tangga di apartemennya dan bahwa tidak ditemui tanda-tanda mencurigakan.

Surat kabar New York Times, yang mengutip pejabat penegak hukum yang tidak bersedia disebutkan namanya, mengatakan Ivana meninggal mungkin akibat jatuh dari tangga.

Departemen Pemadam Kebakaran New York mengatakan paramedis menanggapi panggilan ke apartemennya --yang saat itu disebutkan ada kejadian seseorang mengalami serangan jantung.

Sumber: Antara/Reuters

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ivana, sosok tangguh di balik kesuksesan Donald Trump

Pewarta : Atman Ahdiat
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024