Kupang (ANTARA) - Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan mengatakan Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) berkontribusi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Tanah Air.

"Salah satu sumber pertumbuhan ekonomi nasional adalah bisnis penjualan langsung atau MLM. Salah satu yang mendorong perekonomian hingga tumbuh mencapai 5,01 persen itu dari APLI," katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Rabu (27/7)

Ia menyampaikan hal itu saat hadir untuk menutup acara APLI Exhibition 2022 di Pasaraya Blok M Jakarta pada Selasa (26/7).

Ia mengatakan ekonomi Indonesia pada triwulan pertama 2022 tumbuh positif sekitar 5,01 persen dengan PDB Indonesia sudah 1.300 Triliun Dollar. 

Salah satu pendukung pertumbuhan ekonomi itu, kata dia adalah bisnis penjualan langsung alias Multi Level Marketing (MLM) yang dilakukan para anggota APLI.

Zulkifli mengatakan dalam industri penjualan langsung (direct selling) biasanya ada komisi dan ada bonus. Untuk mendapatkannya dibutuhkan fokus dan produktif. 

"Jadi dari pada ngerumpi sana-sini tak jelas, lebih bagus ikut MLM yang tergabung di APLI. Orang yang sukses di direct selling pasti orang hebat," katanya.

Menurut dia, APLI merupakan merupakan pemberdayaan sumber daya manusia sehingga menjadi trampil dan berkontribusi luar biasa bagi pemulihan ekonomi bangsa dari dampak pandemi COVID-19.

"Orang tidak kerja, diajari jadi bisa kerja, orang yang tidak produktif, diajari bisa jadi produktif. Saya mendukung dan mengapresiasi apa yang dilakukan teman-teman di APLI," katanya.

Pelaksanaan APLI Exhibition 2022 digelar selama tiga hari 24-27 Juli 2022 itu diikuti sebanyak 43 perusahaan anggota. Ketua Umum APLI, Kany V Soemantoro didampingi Wakil Ketua Umum APLI Andam Dewi, Sekjen APLI Ina H Rachman, Wakil Ketua Umum APLI Andam Dewi menyampaikan  apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam acara tersebut. 

"Ini adalah eksibisi pertama kami selama 38 tahun kehadiran APLI. Acara ini menjadi rangkaian perayaan HUT ke-38 APLI," katanya.

Ia mengatakan bahwa masih banyak tugas yang harus APLI lakukan nantinya. 

"Harapan dan ekspektasi dari Kementerian Perdagangan dan masyarakat sangat tinggi, ini menjadi pemicu semangat dan opporunity buat APLI. Acara ini banyak membawa dampak pendidikan dan sosialisasi industri MLM kepada masyarakat luas," katanya.

Ia berharap pada 2023 dapat menggelar eksibisi yang lebih baik dan lebih luas dari sisi sosialnya. APLI berencana akan melakukan ekspansi ke provinsi dengan target awal ada delapan kantor cabang, jika kepengurusan daerah sudah kuat, event besar seperti ini akan dilakukan secara bergilir di beberapa kota besar.

Ia mengatakan dampak pandemi membuat para pelaku MLM yang semula mengandalkan tatap muka, sudah mulai menggunakan teknologi informasi. Dengan demikian bisnis ini bisa dilakukan secara hybrid online dan offline," katanya.

"Bangsa ini butuh APLI, bangsa ini butuh wahana untuk menciptakan enterpreneur agar roda ekonomi bergerak. Saya yakin direct selling benar-benar bisa memakmurkan bangsa ini," katanya.

Kany menambahkan sudah saatnya masyarakat mendapatkan pemahaman mengenai bisnis direct selling yang baik dengan bergabung di APLI. "Ini sudah waktunya Indonesia bangkit lagi dengan bisnis penjualan langsung yang tidak membutuhkan modal yang besar, tetapi kegigihan dan pengetahuan mengenai bisnis dan produknya," katanya.
 

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024