Kupang (ANTARA) - Pengamat Politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang, Nusa Tenggara Timur, Dr Ahmad Atang mengatakan pendidikan pemilih bagi kalangan muda menjadi aspek penting yang perlu difokuskan dalam pemanfaatan anggaran pemilu.

"Pendidikan pemilih golongan muda perlu menjadi perhatian serius karena mereka belum memiliki orientasi politik yang matang dan cenderung emosional dalam memilih," katanya ketika dihubungi di Kupang, Jumat, (29/7/2022).

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan akan diumumkannya anggaran Pemilu 2024 yang dijadwalkan pada Jumat (29/7).

Ahmad Atang mengatakan anggaran merupakan salah satu instrumen penting dalam memobilisasi kerja penyelenggara dalam menghadapi Pemilu 2024.

Negara tentu berupaya sungguh untuk memfasilitasi anggaran bagi penyelenggara karena pemilu merupakan kontestasi lima tahunan sebagai wujud terlaksananya hak politik publik.

Meskipun begitu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara harus cermat dan cerdas dalam menggunakan anggaran untuk mendorong suksesnya pemilu sebagai sarana membangun kualitas demokrasi.

Dalam hal itu, kata dia salah satu pekerjaan penting yang harus dipersiapkan dan mendesak dilakukan oleh  KPU terkait pendidikan pemilih (voter education).

Ia mengatakan pendidikan pemilih baik pemilih pemula maupun pemilih rentan lainnya seperti anak muda, pemilih perempuan harus secara masif dilakukan agak mereka tidak kehilangan hak politik atau tidak menggunakan hak politik pada pemilu mendatang. 

"Karena apalah artinya kalau anggaran besar akan tetapi tidak memberikan efek terhadap elektoral," katanya.

Ahmad Atang berharap KPU dapat memberikan porsi yang besar terhadap pendidikan pemilih dari anggaran yang dikucurkan pemerintah untuk menyukseskan pelaksanaan pemilu.


Baca juga: Peneliti bilang parpol akan pusing dengan ketentuan ambang batas 20 persen


Baca juga: Kata Akbar Tanjung, Golkar harus bekerja keras jika ingin menangi Pemilu 2024

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024