Kupang (ANTARA) - Grup band WALI kembali memperkenalkan single bergenre Pop Melayu di 2022 ini dengan judul Kamu Bohong setelah merilis single “Untill Jannah” dan “Trending Taufiq Walhidayah”.
Single “Kamu Bohong” adalah satu nomor yang tak biasa bagi WALI karena band dengan personel empat orang Apoy (gitar), Faank (vokal), Ovie (keyboard) dan Tomi (drum) hampir tidak pernah menyentuh konsep musik dan lirik seperti yang ditawarkan pada single ini.
"Sebenarnya konsep musiknya masih WALI juga. Cuma ke kental slow Melayu 80 atau 90 an. Tidak upbeat, mendayu-dayu, passing-passing beat-nya juga lamban. WALI sebelumnya tidak pernah membuat seperti ini," kata Gitaris WALI Apoy yang juga pencipta lagu-lagu WALI, dalam keterangan yang diterima di Kupang, Sabtu (3/9).
Sejak merilis album “Orang Bilang” di tahun 2008, warna musik WALI dimasukkan pecinta musik Indonesia ke dalam genre pop Melayu atau dengan istilah “Lokal Pop Kreatif”.
Apoy mengaku menyambut gembira dengan kondisi belakangan ini di mana lagu-lagu berirama Melayu kembali viral.
"Kata orang kan WALI itu basic atau genre-nya Melayu alias Lokal Pop Kreatif. Padahal, Melayu-melayu juga. Wacana tersebut menambah semangat kami untuk kembali menyajikan karya atau produk yang mengarah kepada Melayu"
"Ditambah kami senang juga Melayu naik lagi. Tapi apa pun persepsi orang tentang Melayu, ada kebanggaan di situ karena Indonesia rasnya Melayu," kata “Gitaris Terbaik” versi “SCTV Awards” 2014 itu.
Lirik “Kamu Bohong” menceritakan tentang sesuatu kejadian yang tidak sesuai fakta. Siapa pelakunya, tapi siapa yang kemudian merasa menjadi korban. Ada yang selingkuh, tapi sebaliknya pasangannya-lah yang dituduh selingkuh.
“Seperti orang yang ‘playing victim’. Sebelumnya, lagu-lagu WALI itu lebih mengarah kepada frase-frase yang positif. Maksudnya adalah bagaimana cinta berbalas cinta, suka berbalas suka"
"Tapi, kali ini kami mencoba memberikan dinamika baru dalam frase-frase WALI, yaitu suka tidak berbalas suka. Ada berbau negatifnya; cinta tidak berbalas cinta," katanya.
Melihat judul lagu dan lirik “Kamu Bohong”, Apoy tidak menyangkal jika ada yang mengaitkan kehadiran lagu tersebut dengan kejadian menghebohkan di masyarakat belakangan ini. Namun, ia mengingatkan bahwa lagu tersebut sudah diciptakan WALI sejak lama.
"Kalau ada yang menghubung-hubungkan dengan kejadian heboh saat ini, monggo aja. Yang penting kami tidak pernah mau ikut-ikutan sesuatu hal yang kami tidak paham. Ada orang lain yang lebih paham soal itu. Sangat kebetulan saja kami mengeluarkan lagu ini dan dikaitkan dengan kejadian menghebohkan sekarang," ujar bintang sinetron “Amanah Wali” itu.
Yang pasti, kata dia lewat single “Kamu Bohong”, WALI mencoba menggambarkan kejadian-kejadian nyata yang terjadi antara hubungan sesama pasangan atau manusia satu dengan manusia lainnya. Apoy berharap, lagunya dapat memberikan sedikit pesan edukasi.
“Intinya, kebohongan itu adalah akar dari segala dosa. Tolong jangan sekali-kali berbohong, karena nantinya akan diikuti oleh kebohongan berikutnya. Pahami, akar rumput dosa itu adalah bohong. Ini untuk individu, baik mikro atau makro juga kolektif," pungkasnya.
Single “Kamu Bohong” adalah satu nomor yang tak biasa bagi WALI karena band dengan personel empat orang Apoy (gitar), Faank (vokal), Ovie (keyboard) dan Tomi (drum) hampir tidak pernah menyentuh konsep musik dan lirik seperti yang ditawarkan pada single ini.
"Sebenarnya konsep musiknya masih WALI juga. Cuma ke kental slow Melayu 80 atau 90 an. Tidak upbeat, mendayu-dayu, passing-passing beat-nya juga lamban. WALI sebelumnya tidak pernah membuat seperti ini," kata Gitaris WALI Apoy yang juga pencipta lagu-lagu WALI, dalam keterangan yang diterima di Kupang, Sabtu (3/9).
Sejak merilis album “Orang Bilang” di tahun 2008, warna musik WALI dimasukkan pecinta musik Indonesia ke dalam genre pop Melayu atau dengan istilah “Lokal Pop Kreatif”.
Apoy mengaku menyambut gembira dengan kondisi belakangan ini di mana lagu-lagu berirama Melayu kembali viral.
"Kata orang kan WALI itu basic atau genre-nya Melayu alias Lokal Pop Kreatif. Padahal, Melayu-melayu juga. Wacana tersebut menambah semangat kami untuk kembali menyajikan karya atau produk yang mengarah kepada Melayu"
"Ditambah kami senang juga Melayu naik lagi. Tapi apa pun persepsi orang tentang Melayu, ada kebanggaan di situ karena Indonesia rasnya Melayu," kata “Gitaris Terbaik” versi “SCTV Awards” 2014 itu.
Lirik “Kamu Bohong” menceritakan tentang sesuatu kejadian yang tidak sesuai fakta. Siapa pelakunya, tapi siapa yang kemudian merasa menjadi korban. Ada yang selingkuh, tapi sebaliknya pasangannya-lah yang dituduh selingkuh.
“Seperti orang yang ‘playing victim’. Sebelumnya, lagu-lagu WALI itu lebih mengarah kepada frase-frase yang positif. Maksudnya adalah bagaimana cinta berbalas cinta, suka berbalas suka"
"Tapi, kali ini kami mencoba memberikan dinamika baru dalam frase-frase WALI, yaitu suka tidak berbalas suka. Ada berbau negatifnya; cinta tidak berbalas cinta," katanya.
Melihat judul lagu dan lirik “Kamu Bohong”, Apoy tidak menyangkal jika ada yang mengaitkan kehadiran lagu tersebut dengan kejadian menghebohkan di masyarakat belakangan ini. Namun, ia mengingatkan bahwa lagu tersebut sudah diciptakan WALI sejak lama.
"Kalau ada yang menghubung-hubungkan dengan kejadian heboh saat ini, monggo aja. Yang penting kami tidak pernah mau ikut-ikutan sesuatu hal yang kami tidak paham. Ada orang lain yang lebih paham soal itu. Sangat kebetulan saja kami mengeluarkan lagu ini dan dikaitkan dengan kejadian menghebohkan sekarang," ujar bintang sinetron “Amanah Wali” itu.
Yang pasti, kata dia lewat single “Kamu Bohong”, WALI mencoba menggambarkan kejadian-kejadian nyata yang terjadi antara hubungan sesama pasangan atau manusia satu dengan manusia lainnya. Apoy berharap, lagunya dapat memberikan sedikit pesan edukasi.
“Intinya, kebohongan itu adalah akar dari segala dosa. Tolong jangan sekali-kali berbohong, karena nantinya akan diikuti oleh kebohongan berikutnya. Pahami, akar rumput dosa itu adalah bohong. Ini untuk individu, baik mikro atau makro juga kolektif," pungkasnya.