Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada tengah pekan ditutup melemah dipengaruhi data inflasi Amerika Serikat (AS).
Rupiah ditutup melemah 56 poin atau 0,38 persen ke posisi Rp14.908 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.852 per dolar AS.
"Hari ini memang rupiah terlihat melemah sejalan dengan kondisi global market yang cenderung risk off, dipengaruhi oleh rilis inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan," kata Ekonom Senior Mirae Asset Sekuritas Rully Arya saat dihubungi di Jakarta, Rabu, (14/9/2022).
Berdasarkan laporan Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Selasa (13/9), Indeks Harga Konsumen (IHK) AS naik 0,1 persen (mom) pada Agustus atau 8,3 persen (yoy). IHK inti juga naik 0,6 persen (mom) atau 6,3 persen (yoy). Angka itu lebih tinggi dari ekspektasi pasar.
Inflasi yang lebih tinggi dari yang diperkirakan mendorong dolar AS lebih kuat dan memicu ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga yang lebih besar oleh Federal Reserve (Fed) dalam upaya untuk mengekang inflasi.
"Terlihat juga dolar cenderung menguat sejak kemarin. DXY kembali berada di atas 109," ujar Rully.
Sementara dari dalam negeri, lanjut Rully, pelaku pasar menunggu publikasi data neraca perdagangan Agustus yang akan dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada Kamis (15/9) besok.
Sebelumnya, neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus 4,23 miliar dolar AS pada Juli 2022 lalu, yang sekaligus sebagai surplus ke-27 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
Surplus Juli berasal dari nilai ekspor sebesar 25,57 miliar dolar AS dan impor 21,35 miliar dolar AS. Surplus neraca perdagangan Indonesia pada Juli banyak ditopang oleh surplus komoditas nonmigas.
Perdagangan nonmigas Indonesia mengalami surplus 7,31 miliar dolar AS pada Juli 2022, dengan komoditas utama penyumbang surplus adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan nabati, bijih, kerak, dan abu logam.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.935 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.907 per dolar AS hingga Rp14.943 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu melemah ke posisi Rp14.923 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.861 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah melemah dipicu ekspektasi tingginya inflasi
Baca juga: Emas anjlok 23,2 dolar AS
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rupiah tengah pekan ditutup melemah, tertekan dampak inflasi tinggi AS
Rupiah ditutup melemah 56 poin atau 0,38 persen ke posisi Rp14.908 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.852 per dolar AS.
"Hari ini memang rupiah terlihat melemah sejalan dengan kondisi global market yang cenderung risk off, dipengaruhi oleh rilis inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan," kata Ekonom Senior Mirae Asset Sekuritas Rully Arya saat dihubungi di Jakarta, Rabu, (14/9/2022).
Berdasarkan laporan Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Selasa (13/9), Indeks Harga Konsumen (IHK) AS naik 0,1 persen (mom) pada Agustus atau 8,3 persen (yoy). IHK inti juga naik 0,6 persen (mom) atau 6,3 persen (yoy). Angka itu lebih tinggi dari ekspektasi pasar.
Inflasi yang lebih tinggi dari yang diperkirakan mendorong dolar AS lebih kuat dan memicu ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga yang lebih besar oleh Federal Reserve (Fed) dalam upaya untuk mengekang inflasi.
"Terlihat juga dolar cenderung menguat sejak kemarin. DXY kembali berada di atas 109," ujar Rully.
Sementara dari dalam negeri, lanjut Rully, pelaku pasar menunggu publikasi data neraca perdagangan Agustus yang akan dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada Kamis (15/9) besok.
Sebelumnya, neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus 4,23 miliar dolar AS pada Juli 2022 lalu, yang sekaligus sebagai surplus ke-27 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
Surplus Juli berasal dari nilai ekspor sebesar 25,57 miliar dolar AS dan impor 21,35 miliar dolar AS. Surplus neraca perdagangan Indonesia pada Juli banyak ditopang oleh surplus komoditas nonmigas.
Perdagangan nonmigas Indonesia mengalami surplus 7,31 miliar dolar AS pada Juli 2022, dengan komoditas utama penyumbang surplus adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan nabati, bijih, kerak, dan abu logam.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.935 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.907 per dolar AS hingga Rp14.943 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu melemah ke posisi Rp14.923 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.861 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah melemah dipicu ekspektasi tingginya inflasi
Baca juga: Emas anjlok 23,2 dolar AS
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rupiah tengah pekan ditutup melemah, tertekan dampak inflasi tinggi AS