Labuan Bajo (ANTARA) - Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur memanfaatkan produk hutan non kayu atau bambu yang diolah menjadi kemasan kopi dan sedotan untuk mengatasi permasalahan sampah khususnya sampah plastik di destinasi pariwisata super prioritas Labuan Bajo.
"Kami coba manfaatkan hasil hutan bukan kayu dan berupaya untuk memerangi sampah plastik dimulai dari hulu," kata Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Manggarai Barat Stefanus Nali di Labuan Bajo, Jumat, (14/10/2022).
Upaya KPH Manggarai Barat ini dilakukan dengan memfasilitasi warga dan atau kelompok warga pada beberapa desa yang memiliki potensi bambu dan kopi. Beberapa desa itu antara lain Desa Golo Lujang, Desa Suka Kiong, Desa Benteng Suru, dan Ndoso.
Jenis bambu yang digunakan oleh KPH Manggarai Barat dan masyarakat adalah bambu helung, jenis bambu yang sering tidak terpakai kecuali untuk pembuatan seruling bambu. Jenis tanaman ini sering tumbuh di tebing-tebing untuk mencegah erosi, namun bisa dirawat oleh masyarakat.
Melihat adanya potensi bambu helung yang banyak di masyarakat, katanya, KPH Manggarai Barat berinisiatif mendorong pemanfaatan bambu untuk memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat di sekitar hutan.
KPH pun memberikan konsep terkait pemanfaatan bambu kepada masyarakat, lalu mengambil produk yang diolah dari masyarakat itu untuk dipoles lebih bagus dan selanjutnya dipasarkan. Proses pemasaran produk tengah dipersiapkan oleh KPH Manggarai Barat.
Stefanus menyebut KPH Manggarai Barat dan masyarakat mencoba membuat botol kemasan kopi bubuk (ukuran besar), kemasan kopi bubuk ukuran kecil untuk hotel, dan sedotan bambu.
Dia menjelaskan kopi tidak perlu lagi disimpan pada kemasan plastik untuk dijual kepada pengunjung. Hal itu juga berlaku untuk bungkusan kopi atau gula yang ada di kamar-kamar hotel.
Baca juga: IFG kampanyekan anti sampah plastik di Labuan Bajo
Menurutnya, pemanfaatan bambu ini menjadi langkah awal untuk memberikan edukasi kepada masyarakat untuk memerangi sampah dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar lingkungan.
Baca juga: KLHK: Optimalkan TPA Warloka atasi masalah sampah Labuan Bajo
"Bicara lingkungan terutama sampah harus diperangi dari hulu. Disamping kita perangi sampah dari hulu, kita lestarikan tanaman sendiri," katanya.
"Kami coba manfaatkan hasil hutan bukan kayu dan berupaya untuk memerangi sampah plastik dimulai dari hulu," kata Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Manggarai Barat Stefanus Nali di Labuan Bajo, Jumat, (14/10/2022).
Upaya KPH Manggarai Barat ini dilakukan dengan memfasilitasi warga dan atau kelompok warga pada beberapa desa yang memiliki potensi bambu dan kopi. Beberapa desa itu antara lain Desa Golo Lujang, Desa Suka Kiong, Desa Benteng Suru, dan Ndoso.
Jenis bambu yang digunakan oleh KPH Manggarai Barat dan masyarakat adalah bambu helung, jenis bambu yang sering tidak terpakai kecuali untuk pembuatan seruling bambu. Jenis tanaman ini sering tumbuh di tebing-tebing untuk mencegah erosi, namun bisa dirawat oleh masyarakat.
Melihat adanya potensi bambu helung yang banyak di masyarakat, katanya, KPH Manggarai Barat berinisiatif mendorong pemanfaatan bambu untuk memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat di sekitar hutan.
KPH pun memberikan konsep terkait pemanfaatan bambu kepada masyarakat, lalu mengambil produk yang diolah dari masyarakat itu untuk dipoles lebih bagus dan selanjutnya dipasarkan. Proses pemasaran produk tengah dipersiapkan oleh KPH Manggarai Barat.
Stefanus menyebut KPH Manggarai Barat dan masyarakat mencoba membuat botol kemasan kopi bubuk (ukuran besar), kemasan kopi bubuk ukuran kecil untuk hotel, dan sedotan bambu.
Dia menjelaskan kopi tidak perlu lagi disimpan pada kemasan plastik untuk dijual kepada pengunjung. Hal itu juga berlaku untuk bungkusan kopi atau gula yang ada di kamar-kamar hotel.
Baca juga: IFG kampanyekan anti sampah plastik di Labuan Bajo
Menurutnya, pemanfaatan bambu ini menjadi langkah awal untuk memberikan edukasi kepada masyarakat untuk memerangi sampah dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar lingkungan.
Baca juga: KLHK: Optimalkan TPA Warloka atasi masalah sampah Labuan Bajo
"Bicara lingkungan terutama sampah harus diperangi dari hulu. Disamping kita perangi sampah dari hulu, kita lestarikan tanaman sendiri," katanya.