BMKG imbau masyarakat waspada angin kencang di TNK

id bmkg,angin kencang,hujan,labuan bajo,manggarai barat,ntt,flores,stasiun meteorologi komodo

BMKG imbau masyarakat waspada angin kencang di TNK

Kapal wisata yang berlayar dari dermaga Marina Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT. (ANTARA/Fransiska Mariana Nuka)

...Mereka harus memperbaharui informasi dari BMKG sehingga menjadi acuan ketika melakukan aktivitas di laut
Maumere (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Komodo Labuan Bajo mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi angin kencang di wilayah perairan Taman Nasional Komodo (TNK), Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur saat ini.

"Kami imbau masyarakat yang melakukan aktivitas di wilayah perairan TNK untuk antisipasi angin kencang karena saat ini sudah masuk Monsoon Timur," kata Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Sti Nenotek dari Labuan Bajo, Manggarai Barat, Rabu, (5/7/2023).

BMKG memprakirakan kecepatan angin di perairan wilayah Taman Nasional Komodo mencapai 4-18 knot saat ini.

Hal itu harus diwaspadai karena dapat mengganggu pelayaran kapal-kapal wisata termasuk kapal nelayan yang beraktivitas di sekitaran wilayah tersebut.

Ia juga menyebutkan angin yang kencang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kapal bila kapal dipaksakan berlayar.

"Adanya aktivitas gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial di sekitar wilayah Indonesia inilah yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan dan angin kencang," ungkapnya.

Ia mengingatkan para nelayan dan pengelola kapal untuk mengetahui tanda-tanda hujan lebat seperti awan gelap yang sudah terbentuk.

Kapal-kapal yang sedang beraktivitas di laut saat angin kencang harus berhenti, menepi ke pelabuhan, atau bergerak ke pulau-pulau sekitar mencari tempat yang aman.

"Mereka harus memperbaharui informasi dari BMKG sehingga menjadi acuan ketika melakukan aktivitas di laut," ucap Sti.

Baca juga: Bupati Mabar ajak wisatawan nikmati spot menyelam di Labuan Bajo


Lebih lanjut Sti menjelaskan wilayah Manggarai Barat masih berpotensi terjadi hujan.

Ia mengatakan hujan yang terjadi beberapa hari ini diakibatkan adanya belokan angin dan perlambatan kecepatan angin di wilayah selatan Manggarai Barat, sehingga terjadi penumpukan massa udara yang mengakibatkan terbentuknya awan hujan di beberapa wilayah di Manggarai Barat.

Baca juga: KLHK pastikan pengelolaan kawasan TN Komodo berbasis tapak

"Berdasarkan prakiraan model lima hari ke depan masih berpotensi adanya hujan karena masih ada dampak pergerakan dari gelombang Kelvin. Tanggal 17 ke atas diprakirakan kondisi atmosfer kembali normal dan cuaca memasuki kemarau," katanya menjelaskan.





 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG imbau masyarakat waspada angin kencang di Taman Nasional Komodo