Pemkab Mabar gandeng EF Kids latih guru Bahasa Inggris
...Pelatihan bagi tenaga pendidikan pada lembaga pendidikan SD dan SMP dilakukan setelah adanya kerja sama dengan Pemkab Manggarai Barat, kata Director of Corporate Affairs EF Kids and Teens Indonesia, Juli Simatupang, dalam keterangan yang diterima
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), menggandeng EF Kids and Teens Indonesia melatih Bahasa Inggris untuk guru Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebagai upaya mendukung pemerintah membangun pariwisata.
"Pelatihan bagi tenaga pendidikan pada lembaga pendidikan SD dan SMP dilakukan setelah adanya kerja sama dengan Pemkab Manggarai Barat," kata Director of Corporate Affairs EF Kids and Teens Indonesia, Juli Simatupang, dalam keterangan yang diterima di Kupang, Rabu, (4/10/2023).
Ia mengatakan Bahasa Inggris adalah bahasa yang paling banyak digunakan dan merupakan bahasa ibu untuk lebih dari 400 juta orang di dunia.
"Bahasa Inggris juga menjadi bahasa yang paling sering digunakan, termasuk di sektor wisata," katanya.
Pelatihan terhadap 50 tenaga pendidik SD dan SMP dilakukan, kata dia, untuk meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris siswa-siswi di daerah pariwisata Manggarai Barat.
Ia menjelaskan program pelatihan dilakukan melalui metode fun learning yang kreatif dan efektif bagi tenaga pendidik guna menyampaikan materi pembelajaran Bahasa Inggris dengan mudah kepada para siswa dan siswi peserta didik.
Baca juga: Artikel - Pendidikan dan mimpi kemajuan Indonesia
"Program pelatihan ini terdiri dari workshop secara tatap muka langsung dan workshop melalui online yang diadakan selama empat bulan secara intensif. Terdapat banyak modul pembelajaran yang dapat dipraktikkan oleh para tenaga pendidik yang mudah diaplikasikan dalam proses belajar mengajar di sekolah," kata Juli Simatupang.
Baca juga: Direktur PAUD sebut membangun kemampuan anak dilakukan dengan menyenangkan
Sementara itu Country Director EF Kids and Teens Indonesia, Suryadi Afan, menjelaskan pelatihan yang dilakukan saat ini berlangsung di sejumlah daerah wisata yang tercakup dalam daerah pariwisata super prioritas dan beberapa destinasi wisata lainnya, seperti Mandalika, Samosir, Labuan Bajo, Bromo, Magelang dan Kepulauan Seribu dengan total peserta mencapai 275 orang terdiri dari 157 orang dari tingkat SD serta 118 orang dari tingkat SMP.
"Pelatihan bagi tenaga pendidikan pada lembaga pendidikan SD dan SMP dilakukan setelah adanya kerja sama dengan Pemkab Manggarai Barat," kata Director of Corporate Affairs EF Kids and Teens Indonesia, Juli Simatupang, dalam keterangan yang diterima di Kupang, Rabu, (4/10/2023).
Ia mengatakan Bahasa Inggris adalah bahasa yang paling banyak digunakan dan merupakan bahasa ibu untuk lebih dari 400 juta orang di dunia.
"Bahasa Inggris juga menjadi bahasa yang paling sering digunakan, termasuk di sektor wisata," katanya.
Pelatihan terhadap 50 tenaga pendidik SD dan SMP dilakukan, kata dia, untuk meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris siswa-siswi di daerah pariwisata Manggarai Barat.
Ia menjelaskan program pelatihan dilakukan melalui metode fun learning yang kreatif dan efektif bagi tenaga pendidik guna menyampaikan materi pembelajaran Bahasa Inggris dengan mudah kepada para siswa dan siswi peserta didik.
Baca juga: Artikel - Pendidikan dan mimpi kemajuan Indonesia
"Program pelatihan ini terdiri dari workshop secara tatap muka langsung dan workshop melalui online yang diadakan selama empat bulan secara intensif. Terdapat banyak modul pembelajaran yang dapat dipraktikkan oleh para tenaga pendidik yang mudah diaplikasikan dalam proses belajar mengajar di sekolah," kata Juli Simatupang.
Baca juga: Direktur PAUD sebut membangun kemampuan anak dilakukan dengan menyenangkan
Sementara itu Country Director EF Kids and Teens Indonesia, Suryadi Afan, menjelaskan pelatihan yang dilakukan saat ini berlangsung di sejumlah daerah wisata yang tercakup dalam daerah pariwisata super prioritas dan beberapa destinasi wisata lainnya, seperti Mandalika, Samosir, Labuan Bajo, Bromo, Magelang dan Kepulauan Seribu dengan total peserta mencapai 275 orang terdiri dari 157 orang dari tingkat SD serta 118 orang dari tingkat SMP.