Artikel - Garuda Muda tetap membanggakan, kini bersiap hadapi Guinea
Mungkin dengan cara ini, keterampilan teknis dan visi yang bagus, mendapatkan imbuhan besar sehingga laga playoff 9 Mei menjadi milik Garuda Muda...
Jakarta (ANTARA) - Dari 16 tim yang mengikuti Piala Asia U23 2024, lima tim di antaranya sudah pernah menjuarai turnamen ini.
Indonesia yang merupakan debutan pada edisi 2024 menghadapi tiga dari lima tim yang pernah menjuarai Piala Asia U23 itu.
Ketiganya adalah Korea Selatan, Uzbekistan dan Irak. Juara Piala Asia U23 lain yang belum pernah dihadapi Indonesia adalah Arab Saudi dan Jepang.
Indonesia menang adu penalti 11-10 melawan Korea Selatan setelah seri 2-2 selama 120 menit, tapi menyerah 0-2 kepada Uzbekistan dan terakhir tunduk 1-2 kepada Irak dalam perebutan tempat ketiga yang juga salah satu tiket lolos ke Olimpiade Paris 2024.
Setelah dihentikan Uzbekistan dalam semifinal, pelatih Shin Tae-yong mengakui tim asuhannya kurang berpengalaman dan tampil gugup sehingga menyerah kepada Uzbekistan.
Faktanya tim-tim yang mengalahkan Indonesia selama turnamen ini adalah tim-tim sarat pengalaman tampil dalam atmosfer tinggi.
Uzbekistan sudah empat kali mencapai semifinal dan berturut-turut masuk final dalam dua edisi terakhir, selain menjadi juara pada 2018.
Irak hampir sama. Termasuk 2024, mereka sudah tiga kali mencapai semifinal, yang satu di antaranya berlanjut ke final dan akhirnya menjuarai turnamen ini pada 2013.
Ini bukan pemaafan atas kekalahan dua kali berturut-turut yang dialami Garuda Muda, tetapi jika melihat bagaimana Justin Hubner cs bertarung, termasuk saat menghadapi Irak, Garuda Muda telah membuktikan diri sebagai tim yang pantang menyerah.
Yang mungkin berbeda dari laga-laga setelah babak perempat final, Garuda Muda terlihat memanggul beban lebih berat. Mereka tidak lagi bermain lepas, meski tetap bermain bagus.
Tapi mungkin, seperti pernah disebut Shin Tae-yong, inilah bedanya tim belum berpengalaman dengan tim yang berpengalaman di level puncak kompetisi.
Shin pernah menyebut timnya gugup saat melawan Uzbekistan. Tapi saat melawan Irak, kegugupan itu sudah tak tampak. Indonesia menguasai distribusi bola agak lebih banyak, walau kalah banyak dalam menciptakan peluang gol.
Halaman berikut: Garuda berhak dapat pujian Bisa menang
Indonesia yang merupakan debutan pada edisi 2024 menghadapi tiga dari lima tim yang pernah menjuarai Piala Asia U23 itu.
Ketiganya adalah Korea Selatan, Uzbekistan dan Irak. Juara Piala Asia U23 lain yang belum pernah dihadapi Indonesia adalah Arab Saudi dan Jepang.
Indonesia menang adu penalti 11-10 melawan Korea Selatan setelah seri 2-2 selama 120 menit, tapi menyerah 0-2 kepada Uzbekistan dan terakhir tunduk 1-2 kepada Irak dalam perebutan tempat ketiga yang juga salah satu tiket lolos ke Olimpiade Paris 2024.
Setelah dihentikan Uzbekistan dalam semifinal, pelatih Shin Tae-yong mengakui tim asuhannya kurang berpengalaman dan tampil gugup sehingga menyerah kepada Uzbekistan.
Faktanya tim-tim yang mengalahkan Indonesia selama turnamen ini adalah tim-tim sarat pengalaman tampil dalam atmosfer tinggi.
Uzbekistan sudah empat kali mencapai semifinal dan berturut-turut masuk final dalam dua edisi terakhir, selain menjadi juara pada 2018.
Irak hampir sama. Termasuk 2024, mereka sudah tiga kali mencapai semifinal, yang satu di antaranya berlanjut ke final dan akhirnya menjuarai turnamen ini pada 2013.
Ini bukan pemaafan atas kekalahan dua kali berturut-turut yang dialami Garuda Muda, tetapi jika melihat bagaimana Justin Hubner cs bertarung, termasuk saat menghadapi Irak, Garuda Muda telah membuktikan diri sebagai tim yang pantang menyerah.
Yang mungkin berbeda dari laga-laga setelah babak perempat final, Garuda Muda terlihat memanggul beban lebih berat. Mereka tidak lagi bermain lepas, meski tetap bermain bagus.
Tapi mungkin, seperti pernah disebut Shin Tae-yong, inilah bedanya tim belum berpengalaman dengan tim yang berpengalaman di level puncak kompetisi.
Shin pernah menyebut timnya gugup saat melawan Uzbekistan. Tapi saat melawan Irak, kegugupan itu sudah tak tampak. Indonesia menguasai distribusi bola agak lebih banyak, walau kalah banyak dalam menciptakan peluang gol.
Halaman berikut: Garuda berhak dapat pujian Bisa menang