Artikel - Menghapus kesenjangan melalui program transformasi sekolah

id Program Transformasi Sekolah Pegadaian,pemerataan pendidikan,TJSL Pegadaian,implementasi Kurikulum Merdeka,pengembangan Oleh Uyu Septiyati Liman

Artikel - Menghapus kesenjangan melalui program transformasi sekolah

Guru dan kepala sekolah dari tujuh sekolah jenjang SD di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, mengikuti pelatihan pengembangan kompetensi dalam Program Transformasi Sekolah Pegadaian. ANTARA/HO-Pegadaian.

Dengan semakin luasnya cakupan program tersebut, diharapkan dapat membantu pemerintah menyediakan akses terhadap pendidikan berkualitas yang lebih merata di seluruh wilayah Tanah Air demi mengurangi kesenjangan di tengah masyarakat, seperti cita-cita

Tidak hanya kondisi sarana dan prasarana fisik penunjang pendidikan, kompetensi tenaga pendidik di Kota Bengkulu ternyata juga perlu diperkuat.

Menurut NPD Kemendikbudristek Tahun 2023, dari total 885 orang tenaga pendidik, sekitar 537 orang di antaranya belum tersertifikasi.

Sementara itu, dilansir dari NPD Kemendikbudristek Tahun 2020, rata-rata nilai uji kompetensi guru di Kota Bengkulu hanya sebesar 54,13, di bawah standar nasional yang mencapai nilai 55.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, program transformasi sekolah Pegadaian berfokus pada peningkatan kompetensi guru dan tim manajemen sekolah melalui serangkaian sesi pelatihan secara hybrid dengan metode swapacu (self-paced) pada pelantar Guru Binar.

Para guru diberikan pelatihan pembelajaran berdiferensiasi, metode dan teknik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, penyusunan modul ajar, pembuatan media pembelajaran yang interaktif, serta pemanfaatan media belajar digital.

Pelatihan tersebut diharapkan dapat mendukung implementasi Kurikulum Merdeka serta meningkatkan aksesibilitas dan fleksibilitas demi proses pembelajaran yang adil, merata, serta menyenangkan bagi seluruh siswa.

Yulia Sari, salah satu tenaga pendidik di SDN 01 Kota Bengkulu yang mengikuti program tersebut mengatakan bahwa berkat pelatihan yang diberikan, kini para siswanya terlihat lebih antusias dalam mengikuti kegiatan di kelas karena pembelajaran terjadi dua arah dengan media yang interaktif berdasarkan materi pelatihan yang  didapatkan sebelumnya.

Diterapkan pula strategi pembelajaran kooperatif melalui model pembelajaran jigsaw dan round robin brainstorming yang dinilai seru oleh para murid, sehingga membuat mereka bersemangat dalam belajar.

Berbagai metode interaktif dan inovatif tersebut pun memberikan dampak yang positif pada hasil evaluasi pembelajaran para siswa.

Sementara untuk tim manajemen sekolah, program tersebut berfokus pada pelatihan analisa rapor pendidikan untuk penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS), peningkatan kompetensi manajerial dan supervisi bagi kepala sekolah, serta perencanaan kegiatan berbasis data.

Kepala Sekolah SD Negeri 75 Kota Bengkulu Puryanti menyatakan bahwa dengan mengikuti program tersebut, tim manajemen sekolah tempat ia bertugas dapat bekerja lebih efektif dalam perencanaan strategis sekolah serta pembuatan program untuk peningkatan mutu sekolah.

Tidak hanya pengembangan kompetensi, pelatihan tersebut juga dapat membantu meningkatkan karir peserta.

Pada akhir setiap sesi pelatihan, para peserta mendapatkan sertifikat bernilai 32 Jam Pelatihan (JP) yang dapat digunakan untuk penambahan 4 poin untuk Rencana Hasil Kerja (RHK) pada Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) setiap tenaga pendidik.

Jika para peserta menyelesaikan semua sesi pelatihan, maka mereka bisa memperoleh 108 poin yang dapat menunjang kenaikan pangkat mereka.

Selain itu, Pegadaian juga peduli terhadap kesejahteraan para peserta pelatihan dengan memberikan tabungan emas senilai Rp200 ribu per orang.


Pelaksanaan ESG