NTT masih berpotensi dilanda angin puting beliung

id bmkg puting beliung

NTT masih berpotensi dilanda angin puting beliung

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun EL Tari, Bambang Santiajid. (ANTARA Foto/Ist)

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan, wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), masih berpotensi dilanda hujan deras disertai angin kencang hingga puting beliung.
Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan, wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), masih berpotensi dilanda hujan deras disertai angin kencang hingga puting beliung.

Potensi terjadinya hujan deras disertai angin kencang ini masih akan berlangsung hingga awal April 2019 mendatang, kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun El Tari, Bambang Santiajid kepada Antara di Kupang, Kamis (14/3).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTT, mencatat ada delapan kabupaten yang dilanda hujan deras disertai angin puting beliung pada Minggu, (10/3) dan merusak ratusan rumah warga serta fasilitas umum.

Sebelumnya pada 28 Februari 2019, angin puting beliung memporak-porandakan ratusan rumah warga di Kelurahan Liliba, Kota Kupang.

Menurut Bambang, cuaca ekstrem masih berpeluang terjadi dan berpotensi menimbulkan bencana angin puting beliung, dan banjir serta tanah longsor seperti yang terjadi di Manggarai Barat yang menewaskan delapan warga.

Mengenai MJO, dia mengatakan, posisi Madden-Julian Oscillation (MJO), diprakirakan mulai bergerak merambat ke wilayah Timur memasuki wilayah Indonesia.

Karena itu, BMKG mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologis terusan, akibat curah hujan tinggi.

Bencana hidrimeteorologi yang bisa terjadi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, petir dan jalan licin, katanya menjelaskan. 

Baca juga: BMKG: Informasi badai adalah hoax
Baca juga: BMKG minta masyarakat Manggarai Barat tetap waspada