Kupang (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Nusa Tenggara Timur bersama TNI Kodam IX/Udayana membangun jembatan darurat berupa jembatan bailey di Desa Sawu, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, yang terdampak banjir awal September 2025.
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo kepada wartawan di Nagekeo, NTT, Jumat mengatakan pembangunan jembatan bailey itu untuk menggantikan dua jembatan yang terputus akibat banjir bandang pada 8 September 2025.
“Pembangunan jembatan darurat ini merupakan upaya cepat pemerintah untuk memulihkan kembali akses masyarakat yang sempat terputus," katanya.
Dia menjelaskan jembatan darurat tersebut dipasang di Teodhae 1 dan Teodhae 2, masing-masing dengan panjang bentang 30 meter.
Pekerjaan di Teodhae 1 dikerjakan oleh BPJN NTT, sedangkan Teodhae 2 ditangani oleh Tim Kodam IX/Udayana.
Menteri PU menambahkan kerja sama antara BPJN NTT dan TNI yakni Kodam Udayana menunjukkan semangat gotong royong dalam percepatan pemulihan pasca-bencana.
Saat ini pekerjaan masih difokuskan di Teodhae 1 dengan tahapan galian abutment, perakitan kawat bronjong, serta mobilisasi 2.700 unit kawat bronjong sebagai dudukan jembatan.
Pekerjaan dasar ini ditargetkan rampung pada pekan keempat September 2025 sebelum dilanjutkan dengan perakitan rangka bailey.
Kementerian PU menegaskan bahwa jembatan darurat tersebut diharapkan segera mengembalikan konektivitas, memperlancar distribusi logistik, dan mendukung aktivitas sosial ekonomi warga Nagekeo.
Kedatangan Menteri PU Ke Nusa Tenggara Timur, dalam rangka melakukan sejumlah kunjungan kerja ke beberapa lokasi di NTT, salah satunya di lokasi banjir bandang Nagekeo.
Selain itu, Menteri PU juga berkunjung ke daerah irigasi Bendungan Raknamo di Desa Raknamo Kabupaten Kupang, dan meninjau sekolah rakyat menengah pertama di Kupang.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kementerian PU-TNI bangun jembatan darurat di Nagekeo terdampak banjir

