Ketua MPR: Pilkada Harus Berlangsung Damai

id Pilkada

Ketua MPR: Pilkada Harus Berlangsung Damai

Ketua MPR-RI Zulkifli Hasan memberikan keterangan kepada pers usai menghadiri pelantikan DPP Uni Timor Aswa'in di Kupang, Selasa (31/1). (Foto ANTARA/ Kornelis Kaha)

"Kita boleh beda pilihan namun kita tidak perlu bertentangan dan bertengkar," kata Zulkifli Hasan.
Kupang (Antara NTT) - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan meminta seluruh penyelenggara serta masyarakat pendukung dan pemilih di daerah yang melaksanakan pilkada langsung 2017 untuk tetap menjaga kondisi agar pelaksanaannya bisa berakhir damai.

"Kita boleh beda pilihan namun kita tidak perlu bertentangan dan bertengkar," katanya di Kupang usai seremoni penyerahan simbolis bantuan nontunai Program Keluarga Harapan (PKH) bagi 2.020 keluarga penerima manfaat di wilayah ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur itu.

Dia mengatakan Provinsi Nusa Tenggara Timur sudah tercatat secara nasional sebagai daerah yang sangat memegang demokrasi dan toleransi yang baik.

Oleh karena itu harus tetap dijaga agar tidak tercoreng hanya karena perbedaan pilihan dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah pada 15 Februari 2017 mendatang.

Dia bahkan meminta agar NTT tidak berulah seperti di salah satu wilayah yang terus terjadi sejumlah konflik kepentingan sebagai akibat dari perbedaan pilihan.

"Janganlah berbuat yang dapat mengganggu. Lihatlah NTT mayoritasnya Kristiani namun Ketua DPRD provinsinya umat Muslim dan itu tidak ada persoalan," katanya memberikan contoh.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu menyampaikan untuk pilkada serentak putaran kedua pada 15 Februari 2017 ini akan dilakukan di 101 daerah provinsi dan kabupaten serta kota.

Dalam hal ini, perlu kerja sama dan perhatian seluruh masyarakat untuk tetap menjaga agar pelaksanaannya berjalan lancar tanpa persoalan. Seluruh penyelenggara diharap bisa bekerja sesuai regulasi dan tetap berintegritas.

Jika pelaksanaan pilkada berjalan aman, dami dan lancar maka akan bisa dipastikan menghasilkan seorang calon kepala daerah yang bisa lebih baik dan mengayomi seluruh kepentingan masyarakatnya.

"Pilihan memang bisa berbeda dan karena itu saya berharap pilihlah sesuai dengan nurani dan tidak karena hal lainnya," katanya berpesan.

Berbeda pilihan lanjut dia, bukan lalu saling memusuhi, tetapi harus tetap kompak karena semua adalah warga negara yang sama. "Kita berbeda pilihan tetapi kita tetap saudara dalam NKRI. Mari jaga kekompakan kita," katanya berpesan.

Dia menambahkan jika gejolak terjadi karena berbeda pilihan maka akan lebih memberikan dampak buruk bagi kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat di daerah itu.

"Saya kembali mengingatkan agar tetap jaga kekompakan karena kita adalah saudara dalam NKRI," katanya.

Pilkada serentak 2017 yang akan digelar KPU di 101 daerah Indonesia, akan juga melibatkan tiga daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur, masing-masing Kabupaten Lembata, Kabupaten Flores Timur dan Kota Kupang.

Untuk kabupaten Flores Timur terdapat enam pasangan calon, Lembata lima pasangan calon dan Kota Kupang terdapat dua pasangan calon.

Untuk Kota Kupang KPU menetapkan dua psangan itu masing-masing, Jefri Riwu Kore-Hermanus Man (Firmanmu) yang diusung Partai Demokrat, PAN, Gerindra dan PPP.

Sedangkan pasangan calon Jonas Salean-Nikolaus Fransiskus (Sahabat) diusung Partai Golkar, PDIP, Hanura, NasDem dan PKB.