Panglima TNI Kerahkan Kapal Perang Antisipasi ISIS

id kapal perang

Panglima TNI Kerahkan Kapal Perang Antisipasi ISIS

TNI kerahkan kapal-kapal perang untuk melakukan patroli di wilayah perairan Maluku Utara, Tarakan sampai Sulawesi Tengah untuk menangkal masuknya kelompok radikal ISIS ke Indonesia. (Foto ANTARA)

"TNI yang pertama kali mengerahkan kapal-kapal perang untuk berpatroli di sepanjang laut mulai dari Maluku Utara sampai ke Sulawesi Tengah," kata Jenderal Gatot Nurmantyo.
Yogyakarta (Antara NTT) - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan sudah mengerahkan kapal perang untuk mengantisipasi pergerakan kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) masuk ke wilayah Indonesia.

"TNI yang pertama kali mengerahkan kapal-kapal perang untuk berpatroli di sepanjang laut mulai dari Maluku Utara sampai ke Sulawesi Tengah," kata jenderal berbintang empat itu di Yogyakarta, Senin (5/6) malam.

Saat memberikan ceramah di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Jenderal Gatot menyatakan, kapal-kapal perang juga melakukan patroli di wilayah Tarakan (Kalimantan Utara) bekerja sama dangan angkatan perang Filipina dan Malaysia.

Selain itu, TNI juga mengerahkan operasi intelijen mulai dari Maluku Utara, Morotai kemudian pulau-pulau terluar sampai ke wilayah Sulawesi. "Dari Tarakan juga dikerahkan pasukan untuk menjaga pantai dan pelabuhan dengan seluruh komponen masyarakat yang ada," katanya.

Adapun dalam ceramah setelah Shalat Isya itu, Panglima TNI menyampaikan kalau bangsa Indonesia ini memiliki kekayaan sumber daya alam melimpah, namun hal itu bukan tidak mungkin menjadi petaka bagi bangsa ini, sehingga semua harus waspada.

"Kita harus waspada, jangan sampai negeri ini jadi kancah konflik antaragama dan internal kaum muslimim, kita jaga semuanya. Indonesia sangat diinginkan, diperebutkan. Jadi kita harus waspada," kata Panglima TNI menegaskan.

Pada kesempatan itu juga hadir Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir beserta tokoh, kader dan pengurus organisasi tersebut, anggota DPR Hanafi Rais serta keluarga besar TNI.

Salah satu takmir Masjid Islamic Center UAD menyebut jumlah jamaah yang hadir untuk mendengarkan ceramah atau pengajian kebangsaan itu mencapai 10.000 orang, karena banyak juga jamaah yang datang dari luar Yogyakarta.