Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo menyampaikan air menjadi kunci kemakmuran di provinsi Nusa Tenggara Timur karena sumber daya tersebut paling dibutuhkan untuk mendorong potensi daerah setempat seperti pertanian, perkebunan, peternakan dan lainnya.
Oleh karena itu, kata Presiden Jokowi di Kabupaten Sikka, NTT, Selasa (23/2) tak salah jika pemerintah daerah di NTT selalu meminta dirinya untuk membantu membangun infrastruktur air seperti bendungan, embung dan sumur bor.
“Begitu ada air semua bisa ditanam. Tanaman tumbuh, buahnya diambil, daunnya bisa dipakai untuk peternakan karena NTT juga sangat bagus untuk sektor peternakan,” ujar Presiden saat meresmikan Bendungan Napun Gete, Kabupaten Sikka, NTT, yang disiarkan langsung oleh Sekretariat Presiden.
"Tadi pagi Pak Gubernur NTT menyampaikan di Kabupaten Sumba, Sumba Tengah dulu banyak ekspor sapi ke Hong Kong, kok berhenti ? karena kecukupan airnya kurang," Presiden Jokowi menambahkan.
Pemerintah berencana membangun 7 bendungan di NTT. Hingga saat ini sudah tiga bendungan yang terbangun. Namun Gubernur NTT Viktor Laiskodat meminta dua tambahan bendungan.
“Padahal provinsi lain paling banyak dua atau satu, tapi di sini sangat dibutuhkan memang,” ucap Presiden.
Baca juga: Berkali-kali ke NTT Presiden selalu diminta bangun bendungan
Baca juga: Presiden ingin ada tambahan waduk dan embung di NTT
Jika seluruh infrastruktur air selesai dibangun, Presiden meminta kerja optimal dari para kepala daerah di NTT. Pembangunan infrastruktur air harus membawa peningkatan kualitas hidup dan kemakmuran bagi masyarakat NTT.
“Saya yakin NTT tidak lama akan makmur, dan tidak jadi provinsi yang di negara kita kategorinya provinsi yang kurang. Kita lihat nanti kalau bendungannya sudah selesai,” ujar Presiden.
Pada Selasa ini, Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka, NTT, seluas 99 hektar dengan kapasitas tampung air 11,2 juta meter kubik.
Bendungan ini bisa mengairi 300 hektar lahan. Pembangunan bendungan ini diharapkan menjadi lompatan tingkat produktivitas bagi sektor-sektor ekonomi di NTT.
“Produktivitas itu betul-betul harus dimunculkan. Jangan hanya pertaniannya saja, limbah pertanian bisa dipakai untuk makanan ternak,” pungkas Presiden Jokowi.