Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis diperkirakan lanjut menguat di tengah koreksi bursa saham Asia.
IHSG dibuka melemah 13,97 poin atau 0,21 persen ke posisi 6.586,85. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,99 poin atau 0,32 persen ke posisi 943,87.
"Secara teknikal, indeks acuan berpeluang untuk melanjutkan penguatan dengan rentang pergerakan yang cukup lebar di 6.550 - 6.726," tulis Tim Riset NH Korindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis, (27/1).
Dari bursa domestik, IHSG Rabu (26/1) kemarin berhasil rebound 0,5 persen ke level 6.600 dipimpin oleh sektor kesehatan yang menguat 1,89 persen.
Sedangkan musim rilis laporan keuangan tahun 2021 dimulai oleh emiten perbankan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), yang mencatatkan lonjakan laba bersih 232 persen sepanjang tahun lalu.
Dari eksternal, Wall Street ditutup cenderung melemah pada Rabu (26/1) dengan Dow Jones dan S&P500 terkoreksi, sementara Nasdaq menguat tipis.
Gubernur The Fed Jerome Powell menegaskan masih terdapat ruang yang cukup besar untuk menaikkan suku bunga, dengan pasar berekspektasi dimulai pada Maret 2022 nanti.
Adapun, imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun kembali melonjak ke atas level 1,8 persen pasca pidato Powell.
Sementara itu, Dana Moneter Internasional (IMF) menurunkan proyeksi ekonomi Indonesia pada tahun 2022 menjadi 5,6 persen, dari perkiraan sebelumnya yang dirilis pada Oktober 2021 yakni 5,9 persen.
Munculnya varian COVID-19 yang lebih agresif dinilai dapat memberi tekanan lebih lanjut pada sistem kesehatan dan menyebabkan pembatasan mobilitas baru.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 663,55 poin atau 2,46 persen ke 26.347,78, indeks Hang Seng turun 411,39 poin atau 1,69 persen ke 23.878,51, dan indeks Straits Times terkoreksi 18,19 atau 0,56 persen ke 3.253,38.
Baca juga: Harga emas anjlok 22,8 dolar
Baca juga: IHSG jelang akhir pekan menguat