Kupang (ANTARA) - Masyarakat Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur diimbau tetap taat protokol kesehatan (prokes) mengingat saat ini varian COVID-19 yang baru dengan nama XBB telah muncul di beberapa kota di Indonesia.
“Protokol kesehatan harus diperhatikan. Gunakan masker saat berada di tempat umum yang tertutup,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang drg Retnowati di Kupang, Selasa, (8/11/2022).
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan munculnya varian COVID-19 baru yang menimbulkan banyak orang di beberapa kota besar di Indonesia terpapar.
Menurut dia, sejauh ini penerapan protokol kesehatan oleh masyarakat rendah sehingga mudah terpapar COVID-19.
Dia menjelaskan bahwa virus COVID-19 saat ini terus bermutasi dan berkembang sehingga banyak kasus baru yang muncul.
“Vaksin dosis lengkap atau dosis penguat harus disertakan jika sudah ada warga yang vaksin dosis kedua. Hal ini untuk meningkatkan imunitas tubuh,” kata dia.
Dia mengatakan berdasarkan penelitian varian baru XBB itu gejala-gejala yang dialami penderita tidak separah jika terpapar varian Omicron, sehingga varian tersebut tidak berbahaya.
Sebelumnya, Ahli Epidemiologi dari Universitas Indonesia dr Iwan Ariawan, MSPH dalam pengarahan media secara daring di Jakarta, Senin (7/11), juga sudah mengajak semua masyarakat di Indonesia untuk untuk memperkuat dirinya dengan vaksin dosis tiga.
Baca juga: Kasus konfirmasi COVID-19 bertambah 3.662 orang
Saat ini, ujar dia, sebanyak 98,5 persen masyarakat di Indonesia telah memiliki antibodi SARS-CoV-2 yang membuat tubuh masyarakat memiliki imunitas terhadap COVID-19.
Dia menilai kedaruratan COVID-19 di Indonesia belum berakhir, terlebih saat ini telah muncul varian-varian baru.
Baca juga: Kemenkes : Temuan varian XBB di Indonesia jadi delapan kasus
“Jadi mari segera kita akhiri pandemi ini dengan melengkapi vaksinasi COVID-19 sampai 'booster' (penguat) dan terus melakukan prokes,” tambah dia.
“Protokol kesehatan harus diperhatikan. Gunakan masker saat berada di tempat umum yang tertutup,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang drg Retnowati di Kupang, Selasa, (8/11/2022).
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan munculnya varian COVID-19 baru yang menimbulkan banyak orang di beberapa kota besar di Indonesia terpapar.
Menurut dia, sejauh ini penerapan protokol kesehatan oleh masyarakat rendah sehingga mudah terpapar COVID-19.
Dia menjelaskan bahwa virus COVID-19 saat ini terus bermutasi dan berkembang sehingga banyak kasus baru yang muncul.
“Vaksin dosis lengkap atau dosis penguat harus disertakan jika sudah ada warga yang vaksin dosis kedua. Hal ini untuk meningkatkan imunitas tubuh,” kata dia.
Dia mengatakan berdasarkan penelitian varian baru XBB itu gejala-gejala yang dialami penderita tidak separah jika terpapar varian Omicron, sehingga varian tersebut tidak berbahaya.
Sebelumnya, Ahli Epidemiologi dari Universitas Indonesia dr Iwan Ariawan, MSPH dalam pengarahan media secara daring di Jakarta, Senin (7/11), juga sudah mengajak semua masyarakat di Indonesia untuk untuk memperkuat dirinya dengan vaksin dosis tiga.
Baca juga: Kasus konfirmasi COVID-19 bertambah 3.662 orang
Saat ini, ujar dia, sebanyak 98,5 persen masyarakat di Indonesia telah memiliki antibodi SARS-CoV-2 yang membuat tubuh masyarakat memiliki imunitas terhadap COVID-19.
Dia menilai kedaruratan COVID-19 di Indonesia belum berakhir, terlebih saat ini telah muncul varian-varian baru.
Baca juga: Kemenkes : Temuan varian XBB di Indonesia jadi delapan kasus
“Jadi mari segera kita akhiri pandemi ini dengan melengkapi vaksinasi COVID-19 sampai 'booster' (penguat) dan terus melakukan prokes,” tambah dia.