Labuan Bajo, NTT (ANTARA News NTT) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor B Laiskodat akan memanggil Wali Kota Kupang Jefry Riwu Koreh terkait dengan masalah sampah yang ada di ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur.
"Dalam beberapa hari di sini, saya keliling melihat Labuan Bajo, dan sudah ada perkembangan terkait dengan sampah. Artinya bahwa kebersihan kotanya sudah mulai ditata dengan baik jika dibandingkan dengan Kota Kupang," katanya kepada wartawan di Kupang, Sabtu (1/12).
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan sampah di Labuan Bajo yang sering dikeluhkan oleh sejumlah wisatawan yang berwisata di daerah itu.
Sebelumnya juga orang nomor satu di NTT itu mengatakan bahwa kota terjorok dan terkotor di NTT adalah di Kota Kupang dan Labuan Bajo.
Labuan Bajo sendiri, kata Viktor, mempunyai laut yang bau sehingga perlu ada perubahan dalam diri setiap masyarakat di kota wisata itu. "Namun, saya lihat masalah sampah sudah ditata dengan baik di kota ini," ujarnya.
Baca juga: Gubernur janjikan kapal pembersih sampah untuk Kota Kupang
Ia mengatakan bahwa kebersihan sebuah daerah adalah cerminan dari masyarakat di kota tersebut. Pembuangan sampah sembarangan membuat sebuah kota menjadi jelek dan jorok.
Menurut dia. Kota Kupang, sebagai ibu kota provinsi harusnya lebih bersih dan tertata dengan baik, sehingga menjadi cerminan bagi daerah lainnya di NTT.
Gubernur NTT menyebut, setiap kota memiliki ciri khas bersih, terang, dan rapi, namun ciri khas itu tidak terlihat di dua kota tersebut.
Ia berharap agar kedepannya Kota Kupang sebagai ibu kota Provinsi NTT bisa semakin baik dipandang mata.
Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore (kiri) menyerahkan cendera mata kepada Tomonori Kimura, Perwakilan Pemerintah Jepang di Indonesia saat berkunjung ke Kupang, Rabu (18/7). (ANTARA Foto/istimewa).
"Dalam beberapa hari di sini, saya keliling melihat Labuan Bajo, dan sudah ada perkembangan terkait dengan sampah. Artinya bahwa kebersihan kotanya sudah mulai ditata dengan baik jika dibandingkan dengan Kota Kupang," katanya kepada wartawan di Kupang, Sabtu (1/12).
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan sampah di Labuan Bajo yang sering dikeluhkan oleh sejumlah wisatawan yang berwisata di daerah itu.
Sebelumnya juga orang nomor satu di NTT itu mengatakan bahwa kota terjorok dan terkotor di NTT adalah di Kota Kupang dan Labuan Bajo.
Labuan Bajo sendiri, kata Viktor, mempunyai laut yang bau sehingga perlu ada perubahan dalam diri setiap masyarakat di kota wisata itu. "Namun, saya lihat masalah sampah sudah ditata dengan baik di kota ini," ujarnya.
Baca juga: Gubernur janjikan kapal pembersih sampah untuk Kota Kupang
Ia mengatakan bahwa kebersihan sebuah daerah adalah cerminan dari masyarakat di kota tersebut. Pembuangan sampah sembarangan membuat sebuah kota menjadi jelek dan jorok.
Menurut dia. Kota Kupang, sebagai ibu kota provinsi harusnya lebih bersih dan tertata dengan baik, sehingga menjadi cerminan bagi daerah lainnya di NTT.
Gubernur NTT menyebut, setiap kota memiliki ciri khas bersih, terang, dan rapi, namun ciri khas itu tidak terlihat di dua kota tersebut.
Ia berharap agar kedepannya Kota Kupang sebagai ibu kota Provinsi NTT bisa semakin baik dipandang mata.