Kupang (ANTARA News NTT) - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Nusa Tenggara Timur Ganef Wurgiyanto mengemukakan pemerintah provinsi akan mengembangkan wilayah perairan Mulut Seribu di Kabupaten Rote Ndao sebagai lokasi wisata eksklusif.
"Pemerintah provinsi sudah merancang untuk wilayah perairan Mulut Seribu akan dikembangkan menjadi objek wisata yang eksklusif, karena panorama alam lautnya tidak jauh beda dengan Raja Ampat di Papua," katanya kepada Antara di Kupang, Kamis (6/12).
Ia mengatakan pemerintah provinsi mengutamakan pengembangan perairan Mulut Seribu sebagai lokasi yang lebih cocok untuk pariwisata, seperti Raja Ampat di Provinsi Papua Barat.
Pihaknya juga sedang menyiapkan kegiatan budidaya ikan karapu di lokasi tersebut untuk mendukung pengembangan pariwisata yang dimaksud.
"Karena tujuan utamanya untuk pariwisata, tapi yang eksklusif. Budidaya ikan yang kami lakukan di sana untuk mendukung pariwisata terutama untuk kebutuhan kulinernya," katanya.
Selain melakukan budidaya ikan, DKP juga akan melakukan transplantasi terumbu karang agar bisa menjadi objek wisata menyelam yang menarik.
Keindahan alam laut di kawasan Mulut Seribu di wilayah Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur yang bakal dijadikan sebagai lokasi budidaya ikan kerapu oleh Dinas Kelautan dan Perikanan NTT. (ANTARA Foto/istimewa)
Ganef menjelaskan, perairan Mulut Seribu memiliki keindahan alam yang eksotis berupa air laut yang jernih diselingi pulau-pulau berukuran besar dan kecil.
Untuk itu, lanjutnya, pemerintah provinsi telah merancang adanya pembangunan jembatan penghubung di antara pulau-pulau itu.
"Sehingga nanti akan sangat menarik karena di bawah jembatan itu pengunjung bisa menikmati keindahan laut juga bisa menyelam menikmati eksositem bawah laut di kolam yang besar," katanya.
Ganef menjelaskan, selain itu pada pulau yang lebih besar akan dimanfaatkan untuk pembangunan resort, sementara pulau kecil untuk restoran dan bar.
"Rencana Pak Gubernur Viktor Laiskodat di sana juga akan dibangun helipad atau landasan helikopter. Jadi ketika musim tenang kita bawa wisatawan ke sana pakai kapal cepat, tapi kalau gelombang maka pakai helikopter," katanya.
Gerbang Termanu Rote Ndao sebagai pintu masuk menuju Mulut Seribu yang bakal dijadikan sebagai lokasi budidaya ikan karapu oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Nusa Tenggara Timur. (ANTARA Foto/istimewa)
"Pemerintah provinsi sudah merancang untuk wilayah perairan Mulut Seribu akan dikembangkan menjadi objek wisata yang eksklusif, karena panorama alam lautnya tidak jauh beda dengan Raja Ampat di Papua," katanya kepada Antara di Kupang, Kamis (6/12).
Ia mengatakan pemerintah provinsi mengutamakan pengembangan perairan Mulut Seribu sebagai lokasi yang lebih cocok untuk pariwisata, seperti Raja Ampat di Provinsi Papua Barat.
Pihaknya juga sedang menyiapkan kegiatan budidaya ikan karapu di lokasi tersebut untuk mendukung pengembangan pariwisata yang dimaksud.
"Karena tujuan utamanya untuk pariwisata, tapi yang eksklusif. Budidaya ikan yang kami lakukan di sana untuk mendukung pariwisata terutama untuk kebutuhan kulinernya," katanya.
Selain melakukan budidaya ikan, DKP juga akan melakukan transplantasi terumbu karang agar bisa menjadi objek wisata menyelam yang menarik.
Untuk itu, lanjutnya, pemerintah provinsi telah merancang adanya pembangunan jembatan penghubung di antara pulau-pulau itu.
"Sehingga nanti akan sangat menarik karena di bawah jembatan itu pengunjung bisa menikmati keindahan laut juga bisa menyelam menikmati eksositem bawah laut di kolam yang besar," katanya.
Ganef menjelaskan, selain itu pada pulau yang lebih besar akan dimanfaatkan untuk pembangunan resort, sementara pulau kecil untuk restoran dan bar.
"Rencana Pak Gubernur Viktor Laiskodat di sana juga akan dibangun helipad atau landasan helikopter. Jadi ketika musim tenang kita bawa wisatawan ke sana pakai kapal cepat, tapi kalau gelombang maka pakai helikopter," katanya.