Kupang (ANTARA) - Perusahaan penyedia pusat data, colocation, dan penyedia solusi cloud hybrid terkemuka di Asia-Pasifik BDx Indonesia menunjuk Agus Hartono Wijaya sebagai Presiden Direktur dan CEO untuk memimpin modernisasi pusat data dan pengembangan greenfield

"Sebagai Presiden Direktur dan CEO, Agus Hartono Wijaya akan memegang peran penting dalam memimpin dan melaksanakan operasional berbagai inisiatif ekspansi BDx Indonesia, termasuk pipeline pertumbuhan substansial yang kami lihat di Indonesia," kata CEO BDx Mayank Srivastava dalam keterangan yang diterima di Kupang, Jumat (9/12/2022).

Agus Hartono Wiaya yang akrab disapa Agus adalah seorang pimpinan senior dengan pengalaman selama hampir 20 tahun di bidang pengembangan bisnis, pemasaran, dan operasional.

Dia memiliki pengalaman mendalam untuk memimpin tim dalam jumlah besar, mengelola proyek yang kompleks dan penting di berbagai industri, termasuk sektor teknologi dan perhotelan. Ia pun sempat menjabat sebagai country manager untuk salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia.

"Agus akan menjadi pendorong upaya kami untuk terus melakukan investasi yang signifikan di Indonesia. Kami percaya pengalaman kepemimpinan, pengetahuan pasar, keahlian operasional yang luas, dan perspektif multi-industri yang unik dari Agus akan membawa penawaran BDx Indonesia naik lebih tinggi," katanya.

BDx Indonesia merupakan perusahaan patungan antara Big Data Exchange (BDx), PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison atau IOH), dan PT Aplikanusa Lintasarta (Lintasarta). Perusahaan patungan ini menawarkan layanan pusat data grosir (wholesale data center) terbesar yang berfokus untuk menciptakan infrastruktur digital di Indonesia.

Sementara itu Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison ikram Sinhan mengatakan BDx Indonesia dengan cepat muncul sebagai pendorong utama transformasi digital dan mitra pusat data pilihan di kalangan hyperscale dan perusahaan.

Untuk melanjutkan momentum dan mendorong inisiatif keberlanjutan dan ekspansi perusahaan ke depan dibutuhkan pemimpin yang kuat. 

"Kami yakin Agus akan berhasil membawa kami ke fase selanjutnya dari BDx Indonesia," katanya.

Sejak meluncurkan BDx Indonesia Juni lalu, perusahaan terus menunjukkan komitmen mendalam untuk memperluas digitalisasi di seluruh Indonesia. Hal ini dilakukan dengan penambahan jumlah karyawan secara agresif, memberikan pelatihan kepada tim penjualan dan mitra distributor, dan berpartisipasi dalam berbagai konferensi dan acara industri penting di Indonesia.

Presiden Direktur Lintasarta mengatakan permintaan solusi pusat data yang efisien dan berkelanjutan saat ini sangat tinggi di Indonesia.

“Kami terus memajukan usaha patungan ini dengan fokus pada penyelesaian proyek modernisasi dan pengembangan layanan greenfield untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus meningkat secepat mungkin. Agus akan menjadi bagian besar dari hal itu," katanya.

BDx Indonesia akan menawarkan konektivitas yang lebih baik kepada pelanggan lewat empat pusat data yang ada di dalam dan sekitar ibu kota Jakarta. Selain itu, perusahaan juga tengah menyelesaikan dua pusat data greenfield baru dengan kepadatan tinggi (high density). 

Perusahaan akan memposisikan pusat data baru ini secara strategis di antara empat pusat data yang ada. Hal ini menciptakan tiga zona ketersediaan (availability zone) pusat data penting yang eksklusif dan satu-satunya di Indonesia. 

Selain itu, pelanggan BDx Indonesia juga memiliki opsi akses konektivitas tanpa batas di seluruh klaster BDx yang ada di China, Hong Kong, dan Singapura, serta berbagai fasilitas baru yang akan terus bertambah.


 
 

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024