Kupang (ANTARA) - Taman Kanak-Kanak (TK) Hati Nurani di Desa Watukawula, Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur ditetapkan sebagai TK yang masuk dalam program percontohan TK sehat bebas stunting di daerah itu.
“Jadi hari ini adalah kick off program percontohan TK sehat bebas stunting, TK yang kita datangi ini adalah TK yang bebas stunting,” kata Presiden Direktur Asuransi Astra Rudy Chen di Weetabula, Sumba Barat Daya, Senin, (12/12/2022).
Hal ini disampaikan saat berkunjung ke TK Hati Nurani yang selama untuk proses pembangunan salah satu gedungnya dilakukan oleh Asuransi Astra.
Kehadiran Asuransi Astra tersebut juga bagian dari Estafet Peduli Bumi (EPB) yang sudah dilakukan di beberapa daerah di Indonesia dan terakhir dilakukan di Sumba Barat Daya.
Rudy Chen berharap TK Hati Nurani itu tetap mempertahankan capaian tersebut sehingga kelak bisa menjadi model terbaik yang perbaikan gizi serta melahirkan anak-anak yang sehat dan bebas stunting.
Dalam kesempatan itu, Asuransi Astra juga menyerahkan bantuan alat-alat kesehatan serta alat bantu operasional di TK tersebut.
Ketua Yayasan sekaligus pendiri TK Hati Nurani Agnes Lali Milla, mengaku terharu karena selama ini perusahaan tersebut selalu membantu yayasan tersebut.
Dia menceritakan bahwa sebelumnya yayasan itu hanya memiliki Paud, namun kini telah berubah menjadi TK dengan jumlah siswa 1.000-an anak.
“Setelah menjadi TK, kini TK ini ditunjuk jadi TK percontohan untuk pencegahan stunting. Sejauh ini anak-anak yang sekolah di TK ini memang bebas dari stunting,” ujar dia.
Mantan biarawati yang terpanggil untuk melayani di bidang pendidikan dan kesehatan itu mengaku jika diijinkan oleh Tuhan, kedepannya dia akan membuka lagi sekolah di beberapa wilayah di Sumba Barat Daya, untuk mengentaskan masalah stunting.
Baca juga: Asuransi Astra resmikan English Goes To Kampung di Sumba
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Pemkab Sumba Barat Daya I Gusti Ayu Putri Astuti mengapresiasi upaya dari pihak swasta untuk mengentaskan masalah stunting di Sumba Barat Daya.
Baca juga: Pemprov NTT apresiasi Astra kirim guru muda ke perbatasan
“Kasus di daerah ini memang cukup tinggi, karena itu upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak luar selain pemerintah sangat diperlukan. Kalau pemerintah sendiri yang berjalan tidak bisa mengatasi semuanya,” ujar dia.
“Jadi hari ini adalah kick off program percontohan TK sehat bebas stunting, TK yang kita datangi ini adalah TK yang bebas stunting,” kata Presiden Direktur Asuransi Astra Rudy Chen di Weetabula, Sumba Barat Daya, Senin, (12/12/2022).
Hal ini disampaikan saat berkunjung ke TK Hati Nurani yang selama untuk proses pembangunan salah satu gedungnya dilakukan oleh Asuransi Astra.
Kehadiran Asuransi Astra tersebut juga bagian dari Estafet Peduli Bumi (EPB) yang sudah dilakukan di beberapa daerah di Indonesia dan terakhir dilakukan di Sumba Barat Daya.
Rudy Chen berharap TK Hati Nurani itu tetap mempertahankan capaian tersebut sehingga kelak bisa menjadi model terbaik yang perbaikan gizi serta melahirkan anak-anak yang sehat dan bebas stunting.
Dalam kesempatan itu, Asuransi Astra juga menyerahkan bantuan alat-alat kesehatan serta alat bantu operasional di TK tersebut.
Ketua Yayasan sekaligus pendiri TK Hati Nurani Agnes Lali Milla, mengaku terharu karena selama ini perusahaan tersebut selalu membantu yayasan tersebut.
Dia menceritakan bahwa sebelumnya yayasan itu hanya memiliki Paud, namun kini telah berubah menjadi TK dengan jumlah siswa 1.000-an anak.
“Setelah menjadi TK, kini TK ini ditunjuk jadi TK percontohan untuk pencegahan stunting. Sejauh ini anak-anak yang sekolah di TK ini memang bebas dari stunting,” ujar dia.
Mantan biarawati yang terpanggil untuk melayani di bidang pendidikan dan kesehatan itu mengaku jika diijinkan oleh Tuhan, kedepannya dia akan membuka lagi sekolah di beberapa wilayah di Sumba Barat Daya, untuk mengentaskan masalah stunting.
Baca juga: Asuransi Astra resmikan English Goes To Kampung di Sumba
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Pemkab Sumba Barat Daya I Gusti Ayu Putri Astuti mengapresiasi upaya dari pihak swasta untuk mengentaskan masalah stunting di Sumba Barat Daya.
Baca juga: Pemprov NTT apresiasi Astra kirim guru muda ke perbatasan
“Kasus di daerah ini memang cukup tinggi, karena itu upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak luar selain pemerintah sangat diperlukan. Kalau pemerintah sendiri yang berjalan tidak bisa mengatasi semuanya,” ujar dia.