Labuan Bajo, NTT (ANTARA) - Bupati Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Herybertus Nabit mengeluarkan instruksi agar para camat tetap berada di wilayah kerja masing-masing selama periode 31 Desember 2022 hingga 1 Januari 2023 sebagaimana prakiraan BMKG tentang adanya potensi hujan lebat atau cuaca buruk.
"Para camat tetap berada di wilayah kerja masing-masing dari tanggal 31 Desember 2022 sampai 1 Januari 2023," kata Herybertus Nabit dalam Surat Instruksi Bupati Manggarai yang diterima di Labuan Bajo, Jumat, (30/12/2022).
Berdasarkan prakiraan BMKG Stasiun Meteorologi Frans Sales Lega Manggarai, satu kecamatan di wilayah itu yakni Reok Barat berstatus Siaga atas dampak hujan lebat dan kecamatan lain berstatus Waspada.
Menindaklanjuti informasi prakiraan cuaca BMKG tersebut, bupati yang akrab disapa Bupati Hery ini telah melakukan Rapat Kesiapsiagaan Antisipasi Cuaca Ekstrem bersama pemangku kepentingan lainnya.
Dalam rapat tersebut, para camat diinstruksikan untuk berada di daerah masing-masing dan mendata peralatan gergaji rantai yang bisa digunakan apabila ada kejadian pohon tumbang.
Bupati meminta para camat untuk melakukan koordinasi dengan pihak gereja untuk meneruskan imbauan antisipasi cuaca ekstrem terhadap masyarakat. Hal ini juga harus dilakukan oleh lurah dan kepala desa di wilayah kerja masing-masing.
Bupati juga mengingatkan agar warga yang tinggal di wilayah pesisir pantai utara dan pantai selatan mewaspadai potensi banjir pesisir atau banjir rob yang bisa terjadi kapan saja.
"Untuk warga yang tinggal di pesisir pantai utara dan pantai selatan, saya harap waspada banjir rob atau gelombang pasang sesuai prakiraan cuaca tiga harian dari BMKG," katanya.
Kepala Stasiun Meteorologi Frans Sales Lega Manggarai, Decky Irmawan menyampaikan dampak dari hujan lebat sebagaimana prakiraan BMKG adalah jembatan yang tidak bisa dilintasi, longsor, dan banjir,
Masyarakat pun diminta untuk berhati-hati ketika beraktivitas, terutama saat melakukan perjalanan ke luar daerah.
"Mohon untuk tidak beraktivitas di luar rumah jika tidak mendesak," katanya.
Bagi masyarakat yang tinggal di daerah tebing atau curam, diminta untuk segera mengungsi ke tempat yang aman apabila hujan turun dalam intensitas lama. Hal itu dia sarankan pula pada warga yang tinggal di bantaran sungai, demikian Decky Irmawan .
Baca juga: Pemkab Manggarai siaga bencana selama cuaca ekstrem
Baca juga: KSOP Labuan Bajo imbau kapal wisata tak berlayar tanpa izin
"Para camat tetap berada di wilayah kerja masing-masing dari tanggal 31 Desember 2022 sampai 1 Januari 2023," kata Herybertus Nabit dalam Surat Instruksi Bupati Manggarai yang diterima di Labuan Bajo, Jumat, (30/12/2022).
Berdasarkan prakiraan BMKG Stasiun Meteorologi Frans Sales Lega Manggarai, satu kecamatan di wilayah itu yakni Reok Barat berstatus Siaga atas dampak hujan lebat dan kecamatan lain berstatus Waspada.
Menindaklanjuti informasi prakiraan cuaca BMKG tersebut, bupati yang akrab disapa Bupati Hery ini telah melakukan Rapat Kesiapsiagaan Antisipasi Cuaca Ekstrem bersama pemangku kepentingan lainnya.
Dalam rapat tersebut, para camat diinstruksikan untuk berada di daerah masing-masing dan mendata peralatan gergaji rantai yang bisa digunakan apabila ada kejadian pohon tumbang.
Bupati meminta para camat untuk melakukan koordinasi dengan pihak gereja untuk meneruskan imbauan antisipasi cuaca ekstrem terhadap masyarakat. Hal ini juga harus dilakukan oleh lurah dan kepala desa di wilayah kerja masing-masing.
Bupati juga mengingatkan agar warga yang tinggal di wilayah pesisir pantai utara dan pantai selatan mewaspadai potensi banjir pesisir atau banjir rob yang bisa terjadi kapan saja.
"Untuk warga yang tinggal di pesisir pantai utara dan pantai selatan, saya harap waspada banjir rob atau gelombang pasang sesuai prakiraan cuaca tiga harian dari BMKG," katanya.
Kepala Stasiun Meteorologi Frans Sales Lega Manggarai, Decky Irmawan menyampaikan dampak dari hujan lebat sebagaimana prakiraan BMKG adalah jembatan yang tidak bisa dilintasi, longsor, dan banjir,
Masyarakat pun diminta untuk berhati-hati ketika beraktivitas, terutama saat melakukan perjalanan ke luar daerah.
"Mohon untuk tidak beraktivitas di luar rumah jika tidak mendesak," katanya.
Bagi masyarakat yang tinggal di daerah tebing atau curam, diminta untuk segera mengungsi ke tempat yang aman apabila hujan turun dalam intensitas lama. Hal itu dia sarankan pula pada warga yang tinggal di bantaran sungai, demikian Decky Irmawan .
Baca juga: Pemkab Manggarai siaga bencana selama cuaca ekstrem
Baca juga: KSOP Labuan Bajo imbau kapal wisata tak berlayar tanpa izin