Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur mulai siaga bencana sebagai antisipasi terjadinya bencana alam sebagai dampak cuaca ekstrem yang sedang melanda NTT.
Rapat kesiapsiagaan bencana menghadapi cuaca ekstrem di Kabupaten Manggarai dipimpin Bupati Manggarai Heribertus Nabit seperti dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Manggarai yang diterima di Kupang, Jumat, (30/12/2022).
Bupati Manggarai Heribertus Nabit mengatakan rapat kesiapsiagaan bencana itu dilakukan untuk mengantisipasi situasi bencana yang mungkin terjadi akibat cuaca ekstrem pada saat peralihan musim.
Berdasarkan peringatan dini BMKG Kupang bahwa cuaca ekstrem berupa hujan dan angin kencang akan melanda Provinsi NTT dalam beberapa waktu ke depan.
Bupati Heribertus Nabit berharap seluruh pihak terkait untuk meningkatkan kesiapsiagaan serta melakukan koordinasi secara intensif sehingga dapat dengan cepat melakukan antisipasi dan tindakan pada saat terjadi bencana alam.
Ia juga mengingatkan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mempersiapkan alat berat untuk ditempatkan pada daerah-daerah yang rawan bencana tanah longsor.
"Dinas PUPR juga perlu mempersiakan mesin sensor yang bisa digunakan untuk memangkas pohon-pohon yang tumbang akibat bencana,"tegasnya.
Heribertus Nabit juga minta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manggarai untuk mengaktifkan Posko Siaga Bencana sampai bulan April 2023 serta segera melakukan koordinasi dengan SPBU untuk antisipasi BBM pada kendaraan/alat berat agar tetap tersedia untuk kepentingan penanggulangan bencana.
Menurut Bupati Heribertus Nabit juga berharap agar tokoh-tokoh agama terlibat dalam upaya kesiapsiagaan bencana dengan menyiapkan fasilitas yang dapat digunakan sebagai lokasi pengungsian jika terjadi bencana.
"Kita tidak berharap adanya bencana alam akan terjadi tetapi kita wajib mengantisipasi semuanya. Terima kasih kepada TNI dan Polri yang juga sudah bersiaga menghadapi cuaca ekstrem ini. Kita lakukan ini secara bersama-sama," kata Bupati Heribertus Nabit.
Sementara itu Wakil Bupati Heribertus Ngabut mengingatkan pentingnya koordinasi dengan semua pihak untuk memastikan agar kehadiran pemerintah benar-benar dirasakan oleh masyarakat.
"Kita tidak pernah tidur. Lakukan koordinasi dengan Forkopimda, BMKG, SPBU, dan lain-lain. Pastikan juga ketersediaan beras di Dinas Sosial untuk penanganan bencana. Jaga kesehatan, kerahkan seluruh kekuatan, Posko tidak boleh sepi harus selalu ada orang,," kata Heribertus Ngabut.
Berdasarkan data yang diterima BPBD Kabupaten Manggarai bahwa dalam dua pekan terakhir telah terjadi 10 laporan bencana akibat angin kencang dan curah hujan yang tinggi di daerah itu.
Baca juga: BPBD imbau warga Mabar waspada bencana akibat cuaca ekstrem
Baca juga: BMKG: Banjir rob berpotensi landa sejumlah pulau di NTT
Rapat kesiapsiagaan bencana menghadapi cuaca ekstrem di Kabupaten Manggarai dipimpin Bupati Manggarai Heribertus Nabit seperti dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Manggarai yang diterima di Kupang, Jumat, (30/12/2022).
Bupati Manggarai Heribertus Nabit mengatakan rapat kesiapsiagaan bencana itu dilakukan untuk mengantisipasi situasi bencana yang mungkin terjadi akibat cuaca ekstrem pada saat peralihan musim.
Berdasarkan peringatan dini BMKG Kupang bahwa cuaca ekstrem berupa hujan dan angin kencang akan melanda Provinsi NTT dalam beberapa waktu ke depan.
Bupati Heribertus Nabit berharap seluruh pihak terkait untuk meningkatkan kesiapsiagaan serta melakukan koordinasi secara intensif sehingga dapat dengan cepat melakukan antisipasi dan tindakan pada saat terjadi bencana alam.
Ia juga mengingatkan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mempersiapkan alat berat untuk ditempatkan pada daerah-daerah yang rawan bencana tanah longsor.
"Dinas PUPR juga perlu mempersiakan mesin sensor yang bisa digunakan untuk memangkas pohon-pohon yang tumbang akibat bencana,"tegasnya.
Heribertus Nabit juga minta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manggarai untuk mengaktifkan Posko Siaga Bencana sampai bulan April 2023 serta segera melakukan koordinasi dengan SPBU untuk antisipasi BBM pada kendaraan/alat berat agar tetap tersedia untuk kepentingan penanggulangan bencana.
Menurut Bupati Heribertus Nabit juga berharap agar tokoh-tokoh agama terlibat dalam upaya kesiapsiagaan bencana dengan menyiapkan fasilitas yang dapat digunakan sebagai lokasi pengungsian jika terjadi bencana.
"Kita tidak berharap adanya bencana alam akan terjadi tetapi kita wajib mengantisipasi semuanya. Terima kasih kepada TNI dan Polri yang juga sudah bersiaga menghadapi cuaca ekstrem ini. Kita lakukan ini secara bersama-sama," kata Bupati Heribertus Nabit.
Sementara itu Wakil Bupati Heribertus Ngabut mengingatkan pentingnya koordinasi dengan semua pihak untuk memastikan agar kehadiran pemerintah benar-benar dirasakan oleh masyarakat.
"Kita tidak pernah tidur. Lakukan koordinasi dengan Forkopimda, BMKG, SPBU, dan lain-lain. Pastikan juga ketersediaan beras di Dinas Sosial untuk penanganan bencana. Jaga kesehatan, kerahkan seluruh kekuatan, Posko tidak boleh sepi harus selalu ada orang,," kata Heribertus Ngabut.
Berdasarkan data yang diterima BPBD Kabupaten Manggarai bahwa dalam dua pekan terakhir telah terjadi 10 laporan bencana akibat angin kencang dan curah hujan yang tinggi di daerah itu.
Baca juga: BPBD imbau warga Mabar waspada bencana akibat cuaca ekstrem
Baca juga: BMKG: Banjir rob berpotensi landa sejumlah pulau di NTT