Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur mengalokasikan anggaran Rp800 juta untuk kepentingan tangap darurat banjir bandang di sejumlah daerah itu.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kupang Semi Tinenti ketika dihubungi di Kupang, Rabu, (4/1/2023) mengatakan pemkab sejak menetapkan status tanggap darurat bencana telah menggelontorkan anggaran Rp800 juta untuk kepentingan penanganan darurat bencana.

Ia mengatakan dana Rp800 juta dari APBD Kabupaten Kupang itu diperuntukkan bagi upaya tanggap darurat evakuasi logistik sebesar Rp300 juta, sementara Rp500 juta untuk upaya tanggap darurat infrastruktur dan suplai air bersih bagi masyarakat terdampak bencana alam di lokasi pengungsian.

Dia mengatakan beberapa desa yang terdampak banjir di Kabupaten Kupang, yaitu Oebelo, Naitae, Tuakau, Tunbaun, Tanah Putih, Nunkurus, Benu, Pariti.

Selain itu. Desa Bipolo, Bioba Baru, Manubelon, Kelurahan Naikliu, Takari, dan Camplong I.

Banjir yang melanda Kabupaten Kupang mengakibatkan 598 rumah terendam, tujuh rumah rusak ringan, 30 rusak berat karena hilang terbawa banjir dengan 2. 773 jiwa terdampak.

Sebanyak 115 warga Kecamatan Fatuleu Barat terdampak banjir bandang, yaitu di Desa Naitae dan Tuakau, di antaranya harus mengungsi ke rumah-rumah warga yang tidak terdampak bencana.

BPBD Kabupaten Kupang mencatat satu korban jiwa dampak bencana hidrometeorologi itu di Desa Benu, Kecamatan Takari karena terseret banjir.

"Kami menyampaikan apresiasi terhadap TNI/Polri yang telah membantu evakuasi warga saat peristiwa bencana terjadi sehingga tidak terjadi korban jiwa dalam peristiwa banjir bandang di sejumlah lokasi bencana di Kabupaten Kupang," kata Semi Tinenti.

Koordinator Bidang Data Analisa dan Observasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) NTT Fera Adrianita memprediksi terjadi hujan ringan sampai lebat hingga tujuh hari ke depan.

Sesuai analisis mereka, saat ini sudah musim hujan dan hujan bisa terjadi kurang dari satu jam tetapi dengan intensitas tinggi.

"Masih dalam bulan ini gelombang tinggi diperkirakan sekitar 2,5 sampai enam meter. Kami akan selalu meng-update perkiraan cuaca setiap harinya," kata Fera Adrianita.

Baca juga: 115 warga terdampak banjir di Kabupaten Kupang masih mengungsi

Baca juga: Gubernur Laiskodat: Korban banjir bandang direlokasi

Pewarta : Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024