Kupang (ANTARA) - Sebanyak 115 warga yang terdampak banjir di Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, masih mengungsi karena rumah mereka rusak akibat banjir menurut pejabat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Menurut Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kupang Semi Tinenti di Kupang, Rabu, (4/1/2023) warga yang masih mengungsi umumnya berasal dari Desa Naitael dan Tuakau di Kecamatan Fatuleu Barat, daerah yang paling parah terdampak banjir akibat luapan air Sungai Siumate.

Dia mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Kupang mendapat bantuan dari masyarakat dalam menangani dampak banjir dan warga yang mengungsi akibat banjir.

Bantuan dari masyarakat untuk korban banjir ditampung di pos komando penanganan bencana Kabupaten Kupang dan selanjutnya disalurkan kepada warga yang terdampak bencana.

"Kami sudah menghimbau kepada semua pihak terkait agar bisa terlebih dahulu mengumpulkan bantuan di posko sebelum didistribusikan kepada para warga terdampak bencana alam," kata Semi Tinenti.

Menurut dia, warga yang terdampak banjir membutuhkan bantuan pangan, pakaian, dan tempat tinggal sementara.

Sejak 25 Desember 2022, bencana alam melanda beberapa bagian wilayah Kabupaten Kupang. Menurut Semi Tinenti, kondisi cuaca ekstrem menimbulkan bencana di 15 desa dan kelurahan di Kabupaten Kupang. 

Baca juga: Gubernur Laiskodat: Korban banjir bandang direlokasi

Baca juga: Kapolda bagi bansos kepada 156 korban banjir bandang di Kupang

Pewarta : Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024