Manggarai Barat, NTT (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, mengimbau warga untuk mewaspadai potensi bencana banjir dan tanah longsor di lereng bukit atau tebing dampak curah hujan tinggi pada musim hujan saat ini.

"Kami imbau warga waspada dan harus utamakan keselamatan saat beraktivitas di luar rumah karena musim hujan ini rawan bencana," kata Kepala Pelaksana BPBD Manggarai Barat Oktavianus Andi Bona di Labuan Bajo, Jumat, (6/1/2023).

Stasiun Klimatologi Kelas II Nusa Tenggara Timur telah memberikan peringatan potensi curah hujan tinggi termasuk wilayah Manggarai Barat.

Dalam peringatan tersebut, tiga kecamatan di Manggarai Barat yakni Kecamatan Kuwus, Kuwus Barat dan Ndoso diprakirakan mengalami curah hujan tinggi dengan peluang lebih besar dari 70 persen pada musim hujan ini.

BPBD Manggarai Barat pun melakukan pemantauan khusus pada daerah-daerah yang rawan bencana banjir dan tanah longsor tersebut.

Oktavianus mengatakan tim BPBD siap melakukan evakuasi di lokasi apabila ada kejadian bencana tersebut.

Ia juga meminta camat untuk segera menyampaikan informasi kejadian bencana agar proses penanganan bisa dilakukan segera.

"Kami selalu siaga bencana dalam menghadapi cuaca ekstrem. Kami pun terus memperbarui informasi cuaca dan peringatan dini dari BMKG," ujarnya.

Untuk lokasi dataran tinggi, Oktavianus meminta warga untuk berhati-hati dan waspada dengan ancaman bencana banjir dan tanah longsor.

Secara khusus dia menyarankan warga yang tinggal di daerah bantaran sungai dan daerah berlereng atau tebing untuk waspada.

Dia juga meminta warga untuk menghindari daerah terjal saat melakukan aktivitas di tengah hujan lebat dan segera mengungsi jika terjadi hujan lebat berdurasi panjang.

"Kalau hujan durasi lebih dari satu jam dan jarak pandang obyek 30 meter tidak terlihat jelas, warga di lereng bukit dan bantaran sungai harus segera evakuasi mandiri ke titik aman terlebih dahulu," kata Oktavianus.

Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi telah berpesan agar camat, lurah dan kepala desa memantau perkembangan di wilayah kerja masing-masing dan aktif melaporkan kondisi terkini di tengah curah hujan tinggi.

Dia meminta warga mengurangi aktivitas di luar rumah saat curah hujan tinggi dan waspada dengan kejadian bencana yang bisa terjadi kapan saja.

"Pastikan untuk selalu berhati-hati saat melakukan perjalanan. Waspada banjir dan tanah longsor," kata Edistasius.

Baca juga: Sektor pariwisata Mabar sumbang PAD Rp9 miliar tahun 2022
Baca juga: Mabar minta manajemen penanganan sampah dibenahi

Pewarta : Fransiska Mariana Nuka
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024