Manggarai Barat, NTT (ANTARA) - Sebanyak 25 pasien anak-anak yang terkena demam berdarah dengue (DBD) menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) TC dr TC Hillers Maumere Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.
"Hari ini ada 25 pasien anak terinfeksi DBD dari 33 anak yang dirawat di bangsal anak RSUD dr TC Hillers Maumere," kata Dokter Spesialis Anak RSUD TC Hillers, Mario Nara ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Kabupaten Mamggarai Barat, NTT, Sabtu, (28/1/2023).
Dokter Mario mengatakan pasien DBD yang dirawat ini berada pada rentang usia tujuh bulan hingga 16 tahun. Namun, paling banyak pasien DBD yang dirawat berusia tiga tahun ke atas.
Dia menjelaskan kasus DBD meningkat sejak dua minggu belakangan dengan jumlah pasien yang dirawat sebanyak lima pasien per hari. Dia mengatakan peningkatan kasus terjadi seiring dengan musim hujan yang telah berlangsung dari bulan November 2022.
"Seperti tahun-tahun sebelumnya kalau masuk musim hujan kasusnya meningkat. Puncaknya di Januari dan Februari," ujar Mario.
Bagi orang tua, Mario menyarankan agar anak-anak yang memiliki gejala demam berdarah untuk segera dibawa ke fasilitas kesehatan (faskes) terdekat sehingga cepat mendapatkan penanganan.
Gejala-gejala yang dimaksud antara lain demam selama 2-5 hari disertai nyeri kepala, nyeri badan, mual muntah, mimisan, gusi berdarah, dan bintik-bintik merah di kulit.
"Segera bawa ke faskes terdekat untuk dilakukan pemeriksaan fisik oleh dokter dan pemeriksaan laboratorium guna mengetahui apakah ada gejala infeksi virus dengue yang menjadi penyebab penyakit demam berdarah," imbau Mario.
Dia pun mengimbau masyarakat untuk melakukan tindakan pencegahan penularan melalui vektor nyamuk aedes aegypti dengan cara pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M Plus.
"Menguras wadah penampungan air, menutup rapat, lalu mengubur barang bekas yang tidak terpakai dapat menjadi tindakan untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk aedes," ucap Mario.
Baca juga: Dinkes - Karang Taruna Kota Kupang lakukan pengasapan cegah DBD
Baca juga: Bupati Mabar minta warga jaga kebersihan lingkungan
"Hari ini ada 25 pasien anak terinfeksi DBD dari 33 anak yang dirawat di bangsal anak RSUD dr TC Hillers Maumere," kata Dokter Spesialis Anak RSUD TC Hillers, Mario Nara ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Kabupaten Mamggarai Barat, NTT, Sabtu, (28/1/2023).
Dokter Mario mengatakan pasien DBD yang dirawat ini berada pada rentang usia tujuh bulan hingga 16 tahun. Namun, paling banyak pasien DBD yang dirawat berusia tiga tahun ke atas.
Dia menjelaskan kasus DBD meningkat sejak dua minggu belakangan dengan jumlah pasien yang dirawat sebanyak lima pasien per hari. Dia mengatakan peningkatan kasus terjadi seiring dengan musim hujan yang telah berlangsung dari bulan November 2022.
"Seperti tahun-tahun sebelumnya kalau masuk musim hujan kasusnya meningkat. Puncaknya di Januari dan Februari," ujar Mario.
Bagi orang tua, Mario menyarankan agar anak-anak yang memiliki gejala demam berdarah untuk segera dibawa ke fasilitas kesehatan (faskes) terdekat sehingga cepat mendapatkan penanganan.
Gejala-gejala yang dimaksud antara lain demam selama 2-5 hari disertai nyeri kepala, nyeri badan, mual muntah, mimisan, gusi berdarah, dan bintik-bintik merah di kulit.
"Segera bawa ke faskes terdekat untuk dilakukan pemeriksaan fisik oleh dokter dan pemeriksaan laboratorium guna mengetahui apakah ada gejala infeksi virus dengue yang menjadi penyebab penyakit demam berdarah," imbau Mario.
Dia pun mengimbau masyarakat untuk melakukan tindakan pencegahan penularan melalui vektor nyamuk aedes aegypti dengan cara pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M Plus.
"Menguras wadah penampungan air, menutup rapat, lalu mengubur barang bekas yang tidak terpakai dapat menjadi tindakan untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk aedes," ucap Mario.
Baca juga: Dinkes - Karang Taruna Kota Kupang lakukan pengasapan cegah DBD
Baca juga: Bupati Mabar minta warga jaga kebersihan lingkungan