Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kupang di Provinsi Nusa Tenggara Timur menjalankan program orang tua asuh untuk mempercepat penanganan stunting di wilayahnya.
Bupati Kupang Korinus Masneno di Kupang, Sabtu, (11/2/2023) mengatakan bahwa para orang tua asuh akan membantu pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak yang mengalami stunting, kekurangan gizi kronis yang menyebabkan pertumbuhan anak terganggu sehingga badannya menjadi lebih pendek dibandingkan dengan rata-rata tinggi anak seusianya.
Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Kupang sudah melaksanakan pertemuan bersama anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), pemimpin organisasi perangkat daerah, dan perwakilan dari lembaga swadaya masyarakat untuk membahas percepatan penanganan stunting.
Pertemuan itu, menurut dia, antara lain membahas penetapan pendamping dan lokasi pendampingan orang tua asuh anak stunting di wilayah Kabupaten Kupang pada 2023.
Bupati mengatakan bahwa jumlah anak yang mengalami stunting di wilayah Kabupaten Kupang sebanyak 6.118 orang.
Anak-anak balita itu, menurut dia, nantinya akan mendapat bantuan dari bapak atau ibu asuh yang meliputi anggota Forkopimda serta perangkat daerah.
Bupati mengharapkan para pejabat pemerintah daerah yang menjadi bapak atau ibu asuh bagi anak stunting mendatangi kecamatan-kecamatan untuk memantau kondisi anak-anak asuh mereka.
"Bawa berkat lebih buat mereka berupa susu atau makanan sehat lainnya. Kami akan evaluasi kira-kira penanganan balita kekerdilan melalui pola bapak asuh bisa lebih baik atau tidak," katanya.
Program orang tua asuh anak stunting serta program penanggulangan stunting yang lain ditargetkan dapat mempercepat penurunan jumlah balita stunting di Kabupaten Kupang.
Baca juga: Artikel - Belajar menurunkan stunting dari Cilincing
Baca juga: Puskesmas Sita Matim gencar pemeriksaan gizi bayi dan balita
Bupati Kupang Korinus Masneno di Kupang, Sabtu, (11/2/2023) mengatakan bahwa para orang tua asuh akan membantu pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak yang mengalami stunting, kekurangan gizi kronis yang menyebabkan pertumbuhan anak terganggu sehingga badannya menjadi lebih pendek dibandingkan dengan rata-rata tinggi anak seusianya.
Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Kupang sudah melaksanakan pertemuan bersama anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), pemimpin organisasi perangkat daerah, dan perwakilan dari lembaga swadaya masyarakat untuk membahas percepatan penanganan stunting.
Pertemuan itu, menurut dia, antara lain membahas penetapan pendamping dan lokasi pendampingan orang tua asuh anak stunting di wilayah Kabupaten Kupang pada 2023.
Bupati mengatakan bahwa jumlah anak yang mengalami stunting di wilayah Kabupaten Kupang sebanyak 6.118 orang.
Anak-anak balita itu, menurut dia, nantinya akan mendapat bantuan dari bapak atau ibu asuh yang meliputi anggota Forkopimda serta perangkat daerah.
Bupati mengharapkan para pejabat pemerintah daerah yang menjadi bapak atau ibu asuh bagi anak stunting mendatangi kecamatan-kecamatan untuk memantau kondisi anak-anak asuh mereka.
"Bawa berkat lebih buat mereka berupa susu atau makanan sehat lainnya. Kami akan evaluasi kira-kira penanganan balita kekerdilan melalui pola bapak asuh bisa lebih baik atau tidak," katanya.
Program orang tua asuh anak stunting serta program penanggulangan stunting yang lain ditargetkan dapat mempercepat penurunan jumlah balita stunting di Kabupaten Kupang.
Baca juga: Artikel - Belajar menurunkan stunting dari Cilincing
Baca juga: Puskesmas Sita Matim gencar pemeriksaan gizi bayi dan balita