Labuan Bajo (ANTARA) - Puskesmas Sita di Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur gencar melakukan upaya pemeriksaan kesehatan bayi dan balita untuk mengetahui status gizi anak-anak.
"Karena bulan Februari ini juga bulan operasi timbang, maka bayi dan balita dari umur nol bulan sampai 59 bulan wajib ditimbang dan diukur tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas, dan pemberian vitamin A," kata Kepala Puskesmas Sita Aventinus Gonsales Jamin ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Manggarai Barat, Ahad.
Dia mengatakan pemeriksaan kesehatan yang ada ini diberikan pada semua anak, baik stunting maupun tidak stunting. Nantinya hasil pemeriksaan itu akan dimasukkan dalam aplikasi elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (e-PPGBM). Hasil dari entri data pemeriksaan bayi dan balita itu akan menunjukkan status gizi anak-anak.
"Nanti didapati yang status gizi anak itu masuk kategori baik, normal/sehat, maupun yang mengalami masalah gizi seperti stunting, gizi kurang, dan gizi buruk," ucapnya menjelaskan.
Dalam kesempatan pemeriksaan gizi yang dilakukan di setiap desa, Puskesmas Sita juga aktif memberikan Penyuluhan Genting yang menjadi akronim dari Pencegahan Stunting itu Penting. Penyuluhan diberikan pada orang tua balita dan edukasi gerakan masyarakat hidup sehat bagi masyarakat umum.
Untuk melakukan pemeriksaan gizi menyeluruh pada semua sasaran ini pun pihak Puskesmas aktif berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan kepala desa. Dengan demikian semakin banyak orang terlibat dalam pemeriksaan kesehatan tersebut.
Selain kegiatan pemeriksaan gizi dalam operasi timbang tersebut, Puskesmas juga juga melakukan puskesmas keliling di desa untuk pelayanan kesehatan umum dengan sasaran ibu hamil, masyarakat usia produktif, dan masyarakat lanjut usia.
"Pelayanan yang diberikan seperti antenatal care dan kelas ibu hamil, pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut, pemeriksaan kesehatan, penjaringan TBC, pelayanan kesehatan penyakit tidak menular, dan pengobatan umum," katanya menyebutkan.
Dia berharap berbagai upaya Puskesmas untuk turun langsung ke desa-desa dapat memudahkan masyarakat dalam mengakses pelayanan kesehatan yang disediakan oleh pemerintah.
Baca juga: Pemkab Mabar pastikan perbaikan gizi anak di daerah
Baca juga: Artikel - Rekam jejak penyebab stunting pada anak
"Karena bulan Februari ini juga bulan operasi timbang, maka bayi dan balita dari umur nol bulan sampai 59 bulan wajib ditimbang dan diukur tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas, dan pemberian vitamin A," kata Kepala Puskesmas Sita Aventinus Gonsales Jamin ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Manggarai Barat, Ahad.
Dia mengatakan pemeriksaan kesehatan yang ada ini diberikan pada semua anak, baik stunting maupun tidak stunting. Nantinya hasil pemeriksaan itu akan dimasukkan dalam aplikasi elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (e-PPGBM). Hasil dari entri data pemeriksaan bayi dan balita itu akan menunjukkan status gizi anak-anak.
"Nanti didapati yang status gizi anak itu masuk kategori baik, normal/sehat, maupun yang mengalami masalah gizi seperti stunting, gizi kurang, dan gizi buruk," ucapnya menjelaskan.
Dalam kesempatan pemeriksaan gizi yang dilakukan di setiap desa, Puskesmas Sita juga aktif memberikan Penyuluhan Genting yang menjadi akronim dari Pencegahan Stunting itu Penting. Penyuluhan diberikan pada orang tua balita dan edukasi gerakan masyarakat hidup sehat bagi masyarakat umum.
Untuk melakukan pemeriksaan gizi menyeluruh pada semua sasaran ini pun pihak Puskesmas aktif berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan kepala desa. Dengan demikian semakin banyak orang terlibat dalam pemeriksaan kesehatan tersebut.
Selain kegiatan pemeriksaan gizi dalam operasi timbang tersebut, Puskesmas juga juga melakukan puskesmas keliling di desa untuk pelayanan kesehatan umum dengan sasaran ibu hamil, masyarakat usia produktif, dan masyarakat lanjut usia.
"Pelayanan yang diberikan seperti antenatal care dan kelas ibu hamil, pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut, pemeriksaan kesehatan, penjaringan TBC, pelayanan kesehatan penyakit tidak menular, dan pengobatan umum," katanya menyebutkan.
Dia berharap berbagai upaya Puskesmas untuk turun langsung ke desa-desa dapat memudahkan masyarakat dalam mengakses pelayanan kesehatan yang disediakan oleh pemerintah.
Baca juga: Pemkab Mabar pastikan perbaikan gizi anak di daerah
Baca juga: Artikel - Rekam jejak penyebab stunting pada anak