Kupang (ANTARA) - Harga cabai di sejumlah pasar di Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur terus merangkak naik hingga menembus Rp150.000/kg dari sebelumnya dijual dengan harga Rp80.000/kg sebagai dampak dari cuaca buruk yang sedang melanda wilayah NTT.

"Pasokan cabai dari daerah-daerah sangat kurang sejak terjadi cuaca buruk yang melanda sejumlah daerah yang menjadi pemasok cabai ke Kota Kupang," kata salah seorang pedang Yuven Banoet di pasar Fatubesi, Senin, (27/2/2023).

Menurut dia harga cabai di pasar Fatubesi Kota Kupang sudah mulai naik sejak dua pekan silam dari sebelumnya dengan harga Rp80.000/kg naik menjadi Rp150.000/kg.

"Harga cabai memang sangat tinggi karena pasokan cabai dari petani cabai juga terbatas, apalagi curah hujan yang tinggi seperti ini sangat mempengaruhi produksi cabai," kata Yuven Banoet.

Dia mengatakan cabai yang dijual para pedagang di Kota Kupang  pada umumnya dipasok dari wilayah Kabupaten Kupang dan Timor Tengah Selatan (TTS).

"Sejak cuaca buruk melanda daerah ini pasokan cabai juga sangat terbatas sehingga harga jual di pasaran juga naik hingga Rp150.000/kg," ujarnya.

Ia mengatakan sejak harga cabai naik banyak konsumen yang tidak bisa membeli cabai dalam jumlah banyak tetapi hanya dalam bentuk satu kumpul yang sebelumnya dijual dengan harga Rp5000/kumpul menjadi Rp10.000/kumpul.

Sementara itu Penjabat Wali Kota Kupang George Melkianus Hadjoh mengatakan kenaikan harga cabai bisa berdampak pada kenaikan inflasi di Kota Kupang sehingga pemerintah Kota Kupang melakukan intervensi melalui pembagian tanaman masing-masing kelurahan 1.000 anakan.

Menurut dia proses distribusi bantuan tanaman cabai sudah dilakukan untuk dibagikan secara gratis kepada masyarakat di ibu kota provinsi berbasis kepulauan itu.

"Proses distribusi tanaman cabai sudah dilakukan bahkan kegiatan penanaman cabai di sejumlah tanah kosong milik pemerintah juga telah berlangsung, hasil cabai itu nantinya untuk masyarakat saat terjadi kenaikan harga cabai seperti terjadi saat ini," kata George Melkianus Hadjoh.

Baca juga: Pemprov NTT siap tindak tegas pedagang jual beras Bulog diatas HET

Baca juga: Harga beras di Flores Timur melonjak capai Rp800.000/karung

Pewarta : Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024