Kupang (ANTARA) - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat sebanyak 2.027 debitur di Nusa Tenggara Timur (NTT) mengakses fasilitas kredit Ultra Mikro (UMi) pada periode Januari 2023.

"Ada 2.027 debitur memanfaatkan fasilitas UMi dengan total nilai yang tersalurkan sebesar Rp8,43 miliar," kata Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kemenkeu Provinsi NTT Catur Ariyanto Widodo di Kupang, Selasa, (28/2/2023).

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan progres penyaluran kredit UMi untuk mendukung usaha masyarakat di NTT pada 2023.

Catur menjelaskan penyaluran terbesar kredit UMi di NTT dilakukan pihak PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mencapai Rp7,6 miliar untuk 1.836 debitur.

Sedangkan penyalur Koperasi Mitra Dhuafa sebesar Rp790 juta kepada 191 debitur.

Catur menjelaskan kredit UMi merupakan fasilitas pembiayaan dari pemerintah yang sediakan Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Kemenkeu untuk mendorong pertumbuhan usaha ekonomi masyarakat.

Kehadiran fasilitas pembiayaan ini, juga untuk menjawab kesulitan masyarakat terhadap akses pembiayaan untuk membangun atau mengembangkan usaha.

Ia mengatakan, meskipun demikian tingkat literasi keuangan para debitur UMi yang masih rendah menjadi tantangan tersendiri sehingga perlu adanya pembinaan kepada debitur untuk meningkatkan inklusi keuangan.

Catur berharap pemerintah daerah di NTT juga terus mendorong serta membina warganya agar bisa memanfaatkan kredit UMi untuk menumbuhkan usaha ekonomi produktif untuk meningkatkan kesejahteraan maupun kemajuan daerah.

Kredit UMi merupakan  bantuan pinjaman modal yang sumber dananya dari APBN yang dikelola dan disalurkan kepada lembaga keuangan bukan bank (LKBB) oleh Badan Layanan Umum (BLU) Kemenkeu yaitu PIP.

Baca juga: Kemenkeu salurkan anggaran Dana Desa 2023 bagi 525 desa di NTT

Baca juga: Kemenkeu catat penyaluran BLT Dana Desa di NTT bertambah Rp14,9 miliar

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024