Kupang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur mengapresiasi pemerintah Kabupaten Kupang yang mulai menerapkan program bapak asuh bagi semua pejabat pemerintah setempat guna mengatasi stunting.
"Pemerintah NTT mengapresiasi terhadap berbagai upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Kupang dalam mengatasi stunting dengan melaksanakan program bapak asuh untuk melakukan pendampingan terhadap anak-anak yang mengalami stunting," kata Kepala Dinas Kesehatan Kependudukan dan Catatan Sipil Provisi Nusa Tenggara Timur Ruth Laikodat di Kupang, Senin, (13/3/2023).
Ruth Laikodat mengatakan mengatasi stunting tidak bisa dilakukan hanya oleh pemerintah tetapi juga perlu melibatkan semua pihak terkait seperti tokoh-tokoh agama, pihak swasta BUMN dan BUMD, termasuk semua aparatur pemerintah.
Menurut dia peran serta para pejabat di Kabupaten Kupang dan tokoh-tokoh agama dan lembaga BUMN dan BUMD di Kabupaten Kupang untuk menjadi bapa asuh memiliki manfaat positif karena dapat menekan kasus kekerdilan anak di daerah itu.
"Jumlah anak yang mengalami stunting di Kabupaten Kupang pada Agustus 2022 mencapai 6.118 orang anak. Kami sangat yakin jumlah anak stunting menurun setelah adanya program bapak asuh bagi anak-anak yang mengalami stunting karena pengawasan dalam pemenuhan gizi anak menjadi lebih maksimal," kata Ruth Laiskodat.
Sementara itu Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe mengatakan program bapak asuh dalam mengatasi stunting sangat efektif dalam membantu pemenuhan gizi anak-anak balita yang menderita stunting.
"Para bapak asuh ini nantinya mendampingi satu anak stunting dalam pemenuhan gizi anak, sehingga masalah kekerdilan di Kabupaten Kupang terus menurun," kata Jerry Manafe.
Ia juga berharap 160 kepala desa di kabupaten yang berbatasan dengan wilayah Oecusse Timor Leste itu untuk rutin melakukan pemberian makanan tambahan (PMT) dengan menggunakan dana desa untuk memenuhi kebutuhan gizi bagi anak-anak balita setempat .
Baca juga: NTT dapat bantuan 5.496 alat antropometri dari Kemenkes
Baca juga: TNI jadikan Desa Sumlili menjadi desa percontohan program Binter AD
"Pemerintah NTT mengapresiasi terhadap berbagai upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Kupang dalam mengatasi stunting dengan melaksanakan program bapak asuh untuk melakukan pendampingan terhadap anak-anak yang mengalami stunting," kata Kepala Dinas Kesehatan Kependudukan dan Catatan Sipil Provisi Nusa Tenggara Timur Ruth Laikodat di Kupang, Senin, (13/3/2023).
Ruth Laikodat mengatakan mengatasi stunting tidak bisa dilakukan hanya oleh pemerintah tetapi juga perlu melibatkan semua pihak terkait seperti tokoh-tokoh agama, pihak swasta BUMN dan BUMD, termasuk semua aparatur pemerintah.
Menurut dia peran serta para pejabat di Kabupaten Kupang dan tokoh-tokoh agama dan lembaga BUMN dan BUMD di Kabupaten Kupang untuk menjadi bapa asuh memiliki manfaat positif karena dapat menekan kasus kekerdilan anak di daerah itu.
"Jumlah anak yang mengalami stunting di Kabupaten Kupang pada Agustus 2022 mencapai 6.118 orang anak. Kami sangat yakin jumlah anak stunting menurun setelah adanya program bapak asuh bagi anak-anak yang mengalami stunting karena pengawasan dalam pemenuhan gizi anak menjadi lebih maksimal," kata Ruth Laiskodat.
Sementara itu Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe mengatakan program bapak asuh dalam mengatasi stunting sangat efektif dalam membantu pemenuhan gizi anak-anak balita yang menderita stunting.
"Para bapak asuh ini nantinya mendampingi satu anak stunting dalam pemenuhan gizi anak, sehingga masalah kekerdilan di Kabupaten Kupang terus menurun," kata Jerry Manafe.
Ia juga berharap 160 kepala desa di kabupaten yang berbatasan dengan wilayah Oecusse Timor Leste itu untuk rutin melakukan pemberian makanan tambahan (PMT) dengan menggunakan dana desa untuk memenuhi kebutuhan gizi bagi anak-anak balita setempat .
Baca juga: NTT dapat bantuan 5.496 alat antropometri dari Kemenkes
Baca juga: TNI jadikan Desa Sumlili menjadi desa percontohan program Binter AD