Kupang (ANTARA News NTT) - Ketua DPD Partai Golkar Nusa Tenggara Timur Melkianus Laka Lena meminta seluruh kader dan simpatisan partai berlambang pohon beringin itu, untuk tidak emosional dalam menyikapi keputusan organisasi.
"Saya kurang paham, apakah aksi pembakaran alat peraga kampanye (APK) di Sumba Timur ada hubungan dengan pemberhentian Ketua dan Sekretaris DPD Partai Golkar di daerah itu, tetapi mestinya tidak boleh emosional dan harus kepala dingin merespons dinamika semacam ini," kata Melkianus Laka Lena kepada Antara di Kupang, Kamis (10/1).
Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan aksi pembakaran APK dirinya dalam aksi massa di Sumba Timur pada Rabu, (9/1), dan kaitannya dengan pemberhentian Ketua dan Sekretaris DPD Partai Golkar Sumba Timur.
Partai Golkar NTT sebelumnya memberhentikan Gidion Mbiliyora dari jabatan ketua dan Robert Riwu sebagai Sekretaris DPD II Partai Golkar Sumba Timur.
Gidion dan Robert dinilai tidak bekerja optimal melaksanakan konsolidasi organisasi sampai tingkat basis dalam rangka pemenangan partai itu pada Pemilu legislatif dan Pemilu Presiden 2019.
Melki Lakalena mengaku tidak paham tetapi menambahkan, pihaknya fokus menjalankan putusan organisasi sesuai mekanisme dan aturan main yang berlaku.
Baca juga: Bupati Sumba Timur diberhentikan dari jabatannya sebagai Ketua Golkar
Menurut dia, Gidion Mbiliyora adalah senior Golkar, dan pihaknya berkeyakinan bahwa beliau sangat dewasa dan matang dalam menerima setiap proses yang terjadi dalam tubuh Golkar.
Dia menambahkan, berbagai jalur di DPD partai Golkar NTT dan para senior terus berkomunikasi dengan Gidion pascaputusan pemberhentian atas dirinya dari jabatan ketua.
"Kami dan berbagai pihak juga mendorong proses organisasi berjalan normal dan tidak perlu emosional," katanya.
"Proses organisasi oleh pelaksana tugas Ketua DPD Golkar Sumba Timur segera berjalan," kata Melkianus Laka Lena.
Baca juga: Ketua DPD Golkar NTT maafkan pembakar APK
"Saya kurang paham, apakah aksi pembakaran alat peraga kampanye (APK) di Sumba Timur ada hubungan dengan pemberhentian Ketua dan Sekretaris DPD Partai Golkar di daerah itu, tetapi mestinya tidak boleh emosional dan harus kepala dingin merespons dinamika semacam ini," kata Melkianus Laka Lena kepada Antara di Kupang, Kamis (10/1).
Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan aksi pembakaran APK dirinya dalam aksi massa di Sumba Timur pada Rabu, (9/1), dan kaitannya dengan pemberhentian Ketua dan Sekretaris DPD Partai Golkar Sumba Timur.
Partai Golkar NTT sebelumnya memberhentikan Gidion Mbiliyora dari jabatan ketua dan Robert Riwu sebagai Sekretaris DPD II Partai Golkar Sumba Timur.
Gidion dan Robert dinilai tidak bekerja optimal melaksanakan konsolidasi organisasi sampai tingkat basis dalam rangka pemenangan partai itu pada Pemilu legislatif dan Pemilu Presiden 2019.
Melki Lakalena mengaku tidak paham tetapi menambahkan, pihaknya fokus menjalankan putusan organisasi sesuai mekanisme dan aturan main yang berlaku.
Baca juga: Bupati Sumba Timur diberhentikan dari jabatannya sebagai Ketua Golkar
Menurut dia, Gidion Mbiliyora adalah senior Golkar, dan pihaknya berkeyakinan bahwa beliau sangat dewasa dan matang dalam menerima setiap proses yang terjadi dalam tubuh Golkar.
Dia menambahkan, berbagai jalur di DPD partai Golkar NTT dan para senior terus berkomunikasi dengan Gidion pascaputusan pemberhentian atas dirinya dari jabatan ketua.
"Kami dan berbagai pihak juga mendorong proses organisasi berjalan normal dan tidak perlu emosional," katanya.
"Proses organisasi oleh pelaksana tugas Ketua DPD Golkar Sumba Timur segera berjalan," kata Melkianus Laka Lena.
Baca juga: Ketua DPD Golkar NTT maafkan pembakar APK