Istanbul (ANTARA) - Pemerintah Rusia pada Kamis mengatakan bahwa mencegah Ukraina bergabung ke Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tetap menjadi salah satu tujuan utama "operasi militer khusus" di Ukraina, yang memasuki bulan ke-14.

"Jika tidak, itu akan menimbulkan ancaman serius dan signifikan bagi negara kami," klaim juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam pengarahan pers.

Para analis Barat mengatakan ketika Rusia melancarkan perang pada Februari 2022, Ukraina sama sekali tidak ingin bergabung dengan aliansi tersebut. September lalu, Ukraina secara resmi mengajukan keanggotaan NATO, meski tidak jelas kapan atau apakah akan diterima.

Peskov juga menyinggung kunjungan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg ke Kiev dengan mengatakan bahwa Kremlin--sebutan bagi kantor Presiden Rusia--tidak memiliki penilaian tentang prospek bergabungnya Ukraina ke NATO.

Pada Kamis pagi, Stoltenberg tiba di Kiev dalam kunjungan mendadak, kata Oleksiy Goncharenko, seorang anggota parlemen Ukraina.

Kunjungan itu adalah kunjungan pertama Stoltenberg ke Ukraina sejak perang Rusia-Ukraina dimulai Februari tahun lalu.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Rakyat Rusia-Ukraina harus berjuang mengembalikan perdamaian, kata pemimpin Gereja Ortodoks
Baca juga: Finlandia gabung NATO, Rusia ambil tindakan balasan






Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rusia: Cegah Ukraina bergabung ke NATO masih jadi tujuan utama konflik

Pewarta : Cindy Frishanti Octavia
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024