Labuan Bajo (ANTARA) - Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menyebut Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), akan menjadi salah satu daerah di Indonesia yang memiliki alat khusus penyakit jantung dan stroke.
"Labuan Bajo satu dari beberapa kota di Indonesia yang bisa berikan pelayanan kesehatan untuk jantung dan stroke," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin di hadapan wartawan usai meninjau RSUD Komodo, Labuan Bajo, Ahad siang.
Menkes Budi didampingi Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi dan Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng telah melakukan peninjauan laboratorium kateterisasi jantung yang menjadi ruangan khusus untuk penyakit jantung dan stroke di RSUD Komodo Labuan Bajo.
Kedatangan Menkes Budi tersebut juga berkaitan dengan peninjauan kesiapan RSUD Komodo sebagai rumah sakit rujukan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN/ASEAN Summit.
Menkes Budi mengatakan laboratorium kateterisasi jantung tersebut merupakan ruangan yang berisikan peralatan canggih untuk melayani pasien yang mengalami serangan jantung dan stroke. Alat itu memiliki radiasi tinggi sehingga harus dioperasikan oleh dokter spesialis yang memiliki pendidikan khusus.
Menurutnya, keberadaan alat ini menjadi penting karena penyakit itu harus segera ditangani cepat. Selain itu dua penyakit tersebut merupakan penyebab kematian paling tinggi di Indonesia.
"Alat itu di Indonesia tidak banyak, mungkin dari 514 kabupaten/kota, di bawah 100 (kota). Alat itu rencana datang malam ini jam delapan," kata Menkes. Ia berharap alat tersebut bisa selesai dipasang dalam kurun waktu 2-3 hari mendatang.
Dengan demikian alat tersebut bisa dipersiapkan untuk melayani kebutuhan masyarakat dan tamu ASEAN Summit.
Untuk mendukung kelancaran penggunaan fasilitas terbaik untuk Labuan Bajo, Menkes Budi mendorong Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi untuk menyiapkan putra-putri terbaik NTT yang berprofesi sebagai dokter agar mengambil beasiswa yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Rumah sakit sudah bagus, alatnya bagus, masyarakat butuh. Jadi mereka pulang bekerja untuk NTT, menyelamatkan NTT," kata Menkes.
Selain itu Menkes juga meninjau beberapa ruangan lain dari lantai satu sampai lantai empat dan memastikan rumah sakit daerah tersebut telah siap memberikan pelayanan maksimal selama penyelenggaraan KTT ASEAN ke-42 yang rangkaiannya telah dimulai pada 7-12 Mei 2023.
Setelah mengunjungi RSUD Komodo selama lebih kurang satu jam, Menkes Budi juga mengunjung RS Siloam yang juga menjadi salah satu rumah sakit rujukan ASEAN Summit di Labuan Bajo.
Selain dua rumah sakit itu RSU Santo Yosep di Labuan Bajo juga ditunjuk menjadi rumah sakit rujukan ASEAN Summit nanti. Penunjukan yang sama juga diberikan untuk RSUP dr Wahidin Sudirohusodo di Makassar dan RSUP Prof dr Nggoerah I G N G Ngoerah di Bali.
Baca juga: Jokowi minta Menkes-Mendikbudristek perbanyak dokter spesialis
Baca juga: Kemenkes benahi data dokter melalui platform SatuSehat
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menkes sebut Labuan Bajo jadi daerah yang miliki alat khusus jantung
"Labuan Bajo satu dari beberapa kota di Indonesia yang bisa berikan pelayanan kesehatan untuk jantung dan stroke," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin di hadapan wartawan usai meninjau RSUD Komodo, Labuan Bajo, Ahad siang.
Menkes Budi didampingi Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi dan Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng telah melakukan peninjauan laboratorium kateterisasi jantung yang menjadi ruangan khusus untuk penyakit jantung dan stroke di RSUD Komodo Labuan Bajo.
Kedatangan Menkes Budi tersebut juga berkaitan dengan peninjauan kesiapan RSUD Komodo sebagai rumah sakit rujukan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN/ASEAN Summit.
Menkes Budi mengatakan laboratorium kateterisasi jantung tersebut merupakan ruangan yang berisikan peralatan canggih untuk melayani pasien yang mengalami serangan jantung dan stroke. Alat itu memiliki radiasi tinggi sehingga harus dioperasikan oleh dokter spesialis yang memiliki pendidikan khusus.
Menurutnya, keberadaan alat ini menjadi penting karena penyakit itu harus segera ditangani cepat. Selain itu dua penyakit tersebut merupakan penyebab kematian paling tinggi di Indonesia.
"Alat itu di Indonesia tidak banyak, mungkin dari 514 kabupaten/kota, di bawah 100 (kota). Alat itu rencana datang malam ini jam delapan," kata Menkes. Ia berharap alat tersebut bisa selesai dipasang dalam kurun waktu 2-3 hari mendatang.
Dengan demikian alat tersebut bisa dipersiapkan untuk melayani kebutuhan masyarakat dan tamu ASEAN Summit.
Untuk mendukung kelancaran penggunaan fasilitas terbaik untuk Labuan Bajo, Menkes Budi mendorong Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi untuk menyiapkan putra-putri terbaik NTT yang berprofesi sebagai dokter agar mengambil beasiswa yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Rumah sakit sudah bagus, alatnya bagus, masyarakat butuh. Jadi mereka pulang bekerja untuk NTT, menyelamatkan NTT," kata Menkes.
Selain itu Menkes juga meninjau beberapa ruangan lain dari lantai satu sampai lantai empat dan memastikan rumah sakit daerah tersebut telah siap memberikan pelayanan maksimal selama penyelenggaraan KTT ASEAN ke-42 yang rangkaiannya telah dimulai pada 7-12 Mei 2023.
Setelah mengunjungi RSUD Komodo selama lebih kurang satu jam, Menkes Budi juga mengunjung RS Siloam yang juga menjadi salah satu rumah sakit rujukan ASEAN Summit di Labuan Bajo.
Selain dua rumah sakit itu RSU Santo Yosep di Labuan Bajo juga ditunjuk menjadi rumah sakit rujukan ASEAN Summit nanti. Penunjukan yang sama juga diberikan untuk RSUP dr Wahidin Sudirohusodo di Makassar dan RSUP Prof dr Nggoerah I G N G Ngoerah di Bali.
Baca juga: Jokowi minta Menkes-Mendikbudristek perbanyak dokter spesialis
Baca juga: Kemenkes benahi data dokter melalui platform SatuSehat
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menkes sebut Labuan Bajo jadi daerah yang miliki alat khusus jantung