Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Komodo Labuan Bajo memperluas informasi prakiraan cuaca pada masyarakat pesisir, khususnya nelayan di Desa Tanjung Boleng, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Hal ini bertujuan untuk memberikan informasi prakiraan cuaca sebelum melaksanakan kegiatan melaut," kata Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Sti Nenotek dari Labuan Bajo, Manggarai Barat, Senin, (5/6/2023).
Perluasan informasi dan edukasi prakiraan cuaca yang telah dilakukan BMKG merupakan bagian dari kolaborasi bersama SMA Lentera Harapan Labuan Bajo serta Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Manggarai Barat.
Kegiatan yang diberi nama Mission Service Learning (MSL) dilaksanakan di Desa Tanjung Boleng pada hari Sabtu.
Sti menjelaskan edukasi diberikan kepada masyarakat di Desa Tanjung Boleng yang mayoritas memiliki mata pencaharian sebagai nelayan untuk memahami prakiraan cuaca sebelum melaut.
Masyarakat pesisir diajarkan cara melihat atau mengecek informasi cuaca yang sudah ada di website atau aplikasi yang bisa diakses melalui handphone.
Selain itu mereka juga bisa bertanya melalui grup WhatsApp (WA) atau menelpon langsung ke Stasiun Meteorologi Komodo untuk mendapatkan informasi cuaca sebelum melaut, terutama pada saat terjadi cuaca buruk.
"Informasi terkait cuaca ini penting untuk diketahui oleh para nelayan agar tidak terjadi kecelakaan kapal di laut," kata Sti.
Ketua Tim Pelaksanaan MSL dari SMA Lentera Harapan Labuan Bajo, Angly Sae mengatakan kegiatan kolaborasi bersama BMKG itu bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat pesisir terkait mitigasi bencana akibat perubahan cuaca dan iklim.
"Harapannya mereka dapat terhindar dari bencana akibat cuaca ekstrem dan iklim yang cenderung berubah-ubah karena dampak dari pemanasan global," ungkapnya.
Baca juga: Dua zona musim di NTT belum masuki musim kemarau
Baca juga: BMKG imbau waspada angin kencang di NTT
"Hal ini bertujuan untuk memberikan informasi prakiraan cuaca sebelum melaksanakan kegiatan melaut," kata Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Sti Nenotek dari Labuan Bajo, Manggarai Barat, Senin, (5/6/2023).
Perluasan informasi dan edukasi prakiraan cuaca yang telah dilakukan BMKG merupakan bagian dari kolaborasi bersama SMA Lentera Harapan Labuan Bajo serta Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Manggarai Barat.
Kegiatan yang diberi nama Mission Service Learning (MSL) dilaksanakan di Desa Tanjung Boleng pada hari Sabtu.
Sti menjelaskan edukasi diberikan kepada masyarakat di Desa Tanjung Boleng yang mayoritas memiliki mata pencaharian sebagai nelayan untuk memahami prakiraan cuaca sebelum melaut.
Masyarakat pesisir diajarkan cara melihat atau mengecek informasi cuaca yang sudah ada di website atau aplikasi yang bisa diakses melalui handphone.
Selain itu mereka juga bisa bertanya melalui grup WhatsApp (WA) atau menelpon langsung ke Stasiun Meteorologi Komodo untuk mendapatkan informasi cuaca sebelum melaut, terutama pada saat terjadi cuaca buruk.
"Informasi terkait cuaca ini penting untuk diketahui oleh para nelayan agar tidak terjadi kecelakaan kapal di laut," kata Sti.
Ketua Tim Pelaksanaan MSL dari SMA Lentera Harapan Labuan Bajo, Angly Sae mengatakan kegiatan kolaborasi bersama BMKG itu bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat pesisir terkait mitigasi bencana akibat perubahan cuaca dan iklim.
"Harapannya mereka dapat terhindar dari bencana akibat cuaca ekstrem dan iklim yang cenderung berubah-ubah karena dampak dari pemanasan global," ungkapnya.
Baca juga: Dua zona musim di NTT belum masuki musim kemarau
Baca juga: BMKG imbau waspada angin kencang di NTT